3)Materi pembelajaran sulit di dapat
Sistem belajar online memang lebih menghemat waktu, tapi belum tentu belajar online lebih efektif dalam penerimaan materi pembelajaran bagi para pelajar. Banyak yang mengeluhkan cara belajar online hanya memberikan tugas-tugas yang menumpuk, yang menambah stress para pelajar selama di rumah.Â
Selain itu kondisi di dalam rumah yang kondusif mungkin bisa membuat seseorang menerima pelajaran atau tidak. Jika kondusif mungkin akan lebih mudah menerima pembelajaran, tapi seandainya rumah kurang kondusif para pelajar akan kesulitan menerima pelajaran.
4) Adu pendapat yang sulit
Jika di sekolah atau di kampus ada sesuatu yang sulit dimengerti atau terjadi perbedaan pendapat mungkin akan lebih muda didiskusikan, namun dalam hal belajar online akan terasa sulit.Â
Mengapa? Karena dalam cara belajar tersebut jika ada satu yang bicara, ada kemungkinan yang lain bicara dan pengajar sulit untuk mengontrol situasi ketika banyak yang bicara, dengan kata lain suara di dalam video pertemuan saling tumpang tindih.Â
Selain itu, bagi mereka pelajar yang memiliki koneksi jaringan buruk atau ponsel yang "sedikit rusak" akan kesulitan mendengar audio yang saling tumpang tindih tersebut.
Kegiatan belajar online yang terjadi selama sebulan belakangan ini bisa dibilang cukup berhasil, meski terjadi "shock habit" dikalangan siswa dan guru.Â
Terlepas dari efektif atau tidaknya cara belajar online, setidaknya cara belajar seperti ini tetap bisa mengisi waktu siswa dan guru selama di rumah aja. Sekadar informasi semua yang tertulis di atas adalah hasil wawancara dengan para pelajar yang mengalami langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H