Mohon tunggu...
Tobias Gunas
Tobias Gunas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

"Cogito Ergo Sum" (Rene Descartes)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penolakan Timnas Israel, Momentum Politik, dan Nestapa Piala Dunia U-20

29 Maret 2023   20:37 Diperbarui: 29 Maret 2023   20:42 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedua, Indonesia hanya menjalankan perannya sebagai tuan rumah sesuai peraturan dan syarat dari FIFA, dan tidak berhak menolak ataupun mencoret timnas Israel. 

Lalu, apa relevansi sikap penolakan terhadap kehadiran timnas Israel? Ya, masih sangat absurd dan di luar akal sehat. Bila dengan alasan kedaulatan dan kemerdekaan, sikap penolakan tidak akan menambah kedaulatan bangsa Indonesia, alih-alih UUD 1945, dan mempermudah bangsa Palestina merdeka. Sekali lagi sikap ini hanya sebuah solidaritas. Di sisi lain, justru kontradiktif dan kontra produktif untuk kemajuan olah raga di pentas dunia.

Penolakan terhadap timnas Israel terjadi pada momentum politik. Secara simbolik, sikap tersebut mendapat dukungan langsung dari sejumlah Partai Politik. Sejumlah politisi dari Parpol pendukung pemerintah beserta beberapa Gubernur di antaranya Bali dan Jawa Tengah menolak keikutsertaan timnas Israel secara tegas. 

Sikap ini seolah-olah menunjukkan keberpihakan terhadap kelompok kontra. Menurut pandangan mereka, penolakan sudah tepat sesuai dengan semangat pendiri bangsa Indonesia dan berdasarkan kedaulatan politik luar negeri Indonesia. 

Ini jelas hanya alasan pembenaran semata. Kehadiran tokoh dan atlet Israel sudah terjadi berulang di tahun sebelumnya, misalnya dalam forum Interparliamentary Union di Bali dan event olahraga lainnya.  

Mengapa penolakan baru di tahun ini? Sebenarnya, secara pragmatis isu ini sudah bergulir menjadi komoditas politik dan memperoleh momentumnya di tahun politik ini. 

Bukan rahasia lagi, semua partai politik berupaya mendapatkan simpati publik dengan menampilkan pandangan yang super kontradiktif. Maka, kontroversi terhadap penolakan timnas Israel menjadi angin segar bagi parpol untuk menaikan popularitasnya di kalangan pemilih mayoritas. 

Isu ini sangat seksi dan empuk untuk dimainkan. Kalau dipikirkan hanya keuntungan sesaat, maka akan mengorbankan kemajuan olahraga di mata internasional. 

Para politisi jangan mengutamakan ego politik untuk suksesi pemilu tahun 2024. Bukankah event sepakbola dunia merupakan ajang strategis untuk menaikan citra bangsa dan posisi tawar politik Indonesia di mata dunia.

Sikap penolakan mengakibatkan nestapa bagi kemajuan olahraga di level internasional. Indonesia pernah dijatuhi sanksi oleh FIFA. Pada tahun 2015, timnas Indonesia dilarang berlaga di level internasional akibat konflik di PSSI. Sanksi ini tentu berakibat buruk terhadap keikutsertaan timnas dalam berbagai ajang sepakbola dunia. 

Sekarang ini, nestapa akan terjadi lagi. Indikasinya sudah jelas dengan adanya pembatalan drawing  fase Grup Piala Dunia U-20 oleh FIFA yang mestinya berlangsung pada tanggal 31 Maret 2023 di Bali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun