Mohon tunggu...
Agus Fitri Yanto
Agus Fitri Yanto Mohon Tunggu... profesional -

Menjalani setiap langkah perjuangan dengan ikhlas dan optimis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Harus Mandiri

9 Oktober 2012   07:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjadi SDM yang profesional, mahasiswa harus merubah sikap, merubah cara berpikir, merubah persepsi dan punya strategi. ahasiwa juga harus proaktif, tidak hanya menunggu dan jangan tergantung pada orang lain. Oleh karena itupatut dikembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, finansial serta kecerdasan spiritual untuk masa depan yang lebih baik.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) Kutoarjo – Dr. H. Mulyadi, Drs., MM dalam sambutannya di acara Kuliah Perdana Tahun Akademik 2012/2013 beberapa hari lalu. Acara itu diahdiri oleh sektiar 175 mahasiswa baru POLSA dari Program D3 Teknik Informatika, Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

Dalam sambutannya, Mulyadi juga mengungkapkan bahwa kuliah di politeknik itu 45% teori dan 55% praktek. “Kami mengharapkan kalian selesai atau lulus tepat 3 tahun, tidak lebih. Oleh karena itu setiap mahasiswa harus mempersiapkannya sejak saat ini. Agar nantinya menjadi insan profesional. Manfaatkan berbagai fasilitas beasiswa banyak tersedia di POLSA,” ujarnya pada para mahasiswa baru.

Untuk acara inti seminar disampaikan oleh Dr. H. Firman Bachtiar, SE, MM dengan mengambil tema “Memandang Ekonomi”. Dalam paparannya Firman menyampaikan bahwa dalam setiap lini kehidupan banyak terjadi kelangkaan. “Dalam banyak hal selalu ada kelangkaan, kebutuhan lebih banyak dari produk yang tersedia.

Diulas pula mengenai perhatian dunia pada krisis Eropa yang berindikator meningkatnya tingkat defisit dan hutang. “Bahkan di Spanyol, satu dari empat orang berstatus tidak punya pekerjaan. Kondisi ini tetap berpengaruh ke Indonesia. Karena situasi Eropa tidak kunjung pasti, banyak investasi lari ke Asia,” lanjutnya.

“Di sisi lain kondisi Eropa juga berdampak negatif. Seperti menurunnya permintaan batu bara dari Eropa sehingga harga batu bara anjlok. Ini berimbas pada nasib ribuan tenaga kerja pada bisnis ini. Belum lagi komoditi lain seperti furnitur, sawit, timah, karet dan hasil industri,” tegas Firman yang juga Pembantu Direktur II POLSA serta pebisnis nasional.

Acara Kuliah Perdana itu dihadiri pula oleh ketua Yayasan Sawunggalih Aji Purworejo – Hj. Tien partini beserta segenap dosen dan staf POLSA. Pada kesempatan itu Hj. Tien Partini secara simbolis menyematkan jas almamater dalam pengukuhan mahasiswa baru angkatan 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun