Menteri Nadiem juga menyoroti perjuangan bangsa Indonesia yang dilalui bersama untuk mencapai kemerdekaan.
Beliau mengingatkan bahwa perjuangan ini tidak berhenti pada masa lalu, namun terus berlanjut dalam berbagai inisiatif pendidikan, seperti Gerakan Merdeka Belajar.
Gerakan ini, yang telah berjalan selama lima tahun terakhir, telah membawa perubahan signifikan dalam sektor pendidikan.
Kurikulum Merdeka, yang kini menjadi kurikulum nasional, memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mengeksplorasi minat dan potensinya dengan lebih luas.
Selain itu, program Kampus Merdeka dan pengangkatan ratusan ribu guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan bukti nyata dari keberhasilan gerakan tersebut.
Transformasi digital juga menjadi bagian penting dari sambutan Menteri Nadiem, di mana berbagai inovasi telah dilakukan untuk mendukung proses belajar-mengajar yang berpusat pada murid.
Dalam bidang kebudayaan, dukungan kepada individu dan komunitas seni, bahasa, dan sastra semakin ditingkatkan, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu pencapaian besar adalah pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi konferensi UNESCO pada tahun sebelumnya, yang menjadi bukti perkembangan budaya Indonesia di kancah internasional.
Mengakhiri sambutannya, Menteri Nadiem mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus melanjutkan perjuangan dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Beliau mengingatkan bahwa perjalanan ke depan masih penuh tantangan, namun dengan semangat gotong royong dan langkah berani, Indonesia dapat mencapai masa depan yang lebih cerah.
Upacara bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI di LLDikti Wilayah II tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga sebagai refleksi dan motivasi bagi seluruh peserta untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa.