Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yudisium Pascasarjana UM Palembang: Lulusan Siap Berkarya

26 Juni 2024   00:29 Diperbarui: 26 Juni 2024   06:13 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua BPH, Dr. H.M. Idris, S.E., M.Si. menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi (Dokpri)

Dr. Suroso   saat memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi (Dokpri)
Dr. Suroso   saat memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi (Dokpri)

"Kemajuan universitas ini tidak hanya terjadi berkat upaya sivitas akademika, tetapi juga karena kontribusi besar dari para alumni. Keberhasilan dan prestasi alumni adalah yang menjadikan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai tujuan utama dalam penyebaran ilmu bagi masyarakat," ungkapnya.

Dr. Suroso melanjutan "Sebagai alumni Program Pascasarjana, mereka adalah representasi dari nilai-nilai dan citra Universitas Muhammadiyah Palembang di masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga nama baik almamater dan mendorong agar alumni mengamalkan ilmu yang diperolehnya dalam profesi masing-masing dengan tanggung jawab dan kualitas yang tinggi," pungkasnya.

Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H. saat menyampaikan sambutannya (Dokpri)
Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H. saat menyampaikan sambutannya (Dokpri)

Selanjutnya juga memberikan sambutan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan, Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H.

Dalam sambutannya menyampaikan "Hari ini adalah salah satu hari yang bersejarah bagi yang di yudisium, dalam kehidupan kita menggali ilmu adalah untuk masa depan. Secara sederhana, sarana, jalan, menuju, bahwa sunnatulloh garis dari Allah, ilmu itu adalah penyelesaian secara rasional," jelas Ridwan Hayatuddin.

"Semakin banyak kita menimba ilmu akan semakin mudah kita menyelesaikan semua persoalan, tidak hanya persoalan dunia tapi juga sampai ke akhirat. Ilmu adalah petunjuk dan ilmu itu juga hidayah. Akan lebih mudah menyelesaikan persoalan dengan ilmu, ungkapnya.

Menurut Ridwan Hayatuddin, "ada ilmu yang di hati yaitu ilmu yang bermanfaat, dan ada ilmu yang di bibir yang tidak berdasarkan manfaat dan bahkan akan mendatangkan kerusakan. Ilmu yang dicari hanya untuk gaya-gayaan, untuk menampilkan bahwa dia pintar, untuk berargumentasi saja, atau untuk menyatakan dirinya sebagai ahli sekaligus untuk memanipulasi. Padahal ilmu itu diturunkan Allah harus digantungkan dengan sifat Allah yang sebenar-benarnya. Ilmu itu untuk menyelamatkan kita tidak hanya di dunia bahkan juga sampai akhirat." Jelasnya.

Lebih lanjut, Ridwan Hayatuddin menambahkan, "Semua manusia akan binasa kecuali orang yang berikhtiar, orang yang berjuang, atau orang yang berbuat. Semua orang yang beramal atau berbuat itu akan binasa juga kecuali orang yang berilmu, dan semua orang yang berilmu itu juga akan punah, akan binasa, kecuali orang yang ikhlas,' katanya.

"Itulah lambang Muhammadiyah dengan sinarnya yang menyinari bumi agar syahadat, kita gantungkan niat kita dengan syahadat itu apapun yang kita lakukan dalam rangka ibadah kepada Allah. Insya Allah, Allah ridho kepada kita memberkati kita sehingga Muhammadiyah menjadi organisasi yang modern yang memiliki aset terbesar di dunia dan Allah menyelamatkan itu semua menjadi besar karena keikhlasan kita," pungkasnya.

Direktur Pascasarjana saat pengalungan gordon kepada peserta yudisium (Dokpri)
Direktur Pascasarjana saat pengalungan gordon kepada peserta yudisium (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun