Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Artikel yang Ke-200 Belajar Nulis di Kompasiana

6 April 2024   09:34 Diperbarui: 6 April 2024   09:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi, saat berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik.

Tulisan ini adalah artikel yang ke-200 yang sudah publish di media global Kompasiana berkat ikut-ikutan belajar nulis, mudah-mudahan rekam jejak digitalnya masih tetap terus bisa diakses.

Ikut bangga bisa bergabung dengan jutaan kompasianer yang tergabung di media global ini yang mana di akhir Desember 2023 yang lalu media ini mencapai 4.718.154 kompasianer.

Bergabung bersama Kompasiana ini 08 Maret 2021 dan pada 29 Juni 2023 baru dapat 100 artikel, harap dimaklumi karena baru belajar nulis, yang artikelnya dapat dibaca pada  link ini

Dalam kurun waktu lebih dari 10 bulan, mulai 29 Juni 2023 sampai hari ini hanya dapat 100 artikel, ini termasuk penulis yang kurang aktif dibanding dengan teman-teman kompasianer lain yang setiap hari satu artikel bahkan ada yang lebih.

Semoga pembaca media global kompasiana memakluminya, namanya saja masih terus belajar, karena masih ada tugas lain yang juga wajib dilaksanakan sebagai abdi negara untuk ikut menularkan sedikit punya pengetahuan dan pengalaman kepada anak bangsa.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembaca semuanya yang telah sempat mampir meluangkan waktunya membaca artikel-artikel kami, walaupun kami rasakan masih harus terus banyak belajar nulis yang baik.

Semoga para pembaca artikel kami dapat memberikan tanggapan yang positif sehingga menjadi penyemangat kami untuk selalu tetap belajar nulis yang baik.

Tanpa ada yang membaca tulisan-tulisan kami, tentulah pemacu semangat menulis akan menurun untuk tetap dapat menulis secara rutin.

Dalam kurun waktu kebih dari 10 bulan ini hanya dapat 100 artikel yang di publish di media global Kompasiana, namun tetap bersyukur selama kurun waktu 10 bulan ini juga dapat kesempatan menulis buku kolaborasi  sebanyak 7 buku sekaligus dapat HAKI nya, dan mungkin hal ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan teman-teman yang lain.

Alhamdulillah saat ini juga masih menunggu terbit satu lagi buku kolaborasi yang lulus seleksi tahun 2023 yang seharusnya sudah terbit tahun 2023 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), namun tertunda terbitnya, dan  dianggaran tahun 2024 sekarang sedang proses terbit dengan judul tulisan "Aktualisasi Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan Era Society 5.0"

Diharapkan, buku ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya terkait kepemimpinan di era digital yang terus berkembang.

Pengalaman yang dirasakan dari 200 artikel yang sudah publish ini, ada juga penyemangatnya bagi saya sebagai penulis bahwa ada diantaranya yang sudah membaca satu artikel ini mencapai lebih dari  7.790 pembaca yang dapat dilihat pada link ini terkait air panas dalam botol  menyembuhkan penyakit.

Kemudian ada juga yang lainnya satu artikel telah dibaca oleh 7.065 lebih pembaca, yang dapat dilihat pada link ini terkait kiprah seorang dosen memperoleh jabatan akademik sebagai guru besar.

Ahamdulillah berdasarkan statistik Kompasiana pada profil Tobari link ini   Pembacanya sudah 138.420 lebih dengan tulisan Pilihan 115 lebih dan baru satu tulisan yang Headline nya dengan sebutan Taruna yang nilainya masih sangat kecil berdasarkan penilaian sistem digital Kompasiana, harap dimaklumi ya karena masih belajar-belajar untuk tetap mau nulis.

Menulis adalah sebuah perjalanan panjang yang menuntut kreativitas dan kemampuan berpikir, yang memungkinkan para penulis untuk berekspresi secara luas, serta penulis dituntut ketelitiannya dari segi penulisan baik titik koma huruf besar kecil dan spasi, sehingga pembaca dapat enak untuk membacanya.  

Bagi sebagian orang, menulis adalah ladang untuk menyampaikan ide, pengalaman, dan gagasan yang ingin dibagikan kepada pembacanya, sekaligus juga ada yang mengatakan dengan menulis dapat menunda terlambat proses pikun di usia kita yang sudah lanjut.

Dari cerita perjalanan belajar menulis ini, perlu kesabaran, ketekunan, dan kecintaan terhadap dunia tulis-menulis yang merupakan kunci utama agar selalu tetap dapat menulis. Kalau tidak sabar, tekun dan cinta, maka tentunya akan menjadi malas untuk tetap menulis.

Di balik setiap kata yang ditulis, terdapat proses yang perlu mendapat perhatian khusus terkait dampaknya perlu menjadi pertimbangan, dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pembaca. Semua itu menjadi bagian dari perjalanan belajar yang tak pernah berhenti.

Semoga perjalanan menulis sampai di artikel ke-200 ini masih terus berkesempatan untuk tetap dapat terus menulis yang mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi banyak orang, dan terus untuk berkarya berbagi pengetahuan kepada orang lain.

Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pembaca artikel kami, semoga apa yang kami tulis akan ada manfaatnya, dan mohon maaf atas segala kekurangan kami. (Tobari).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun