Untuk mengatasi kekurangan jumlah Guru Besar, LLDikti Wilayah II telah meluncurkan program percepatan Guru Besar dengan target minimal 10 Guru Besar baru setiap tahunnya.Â
Menurut Prof. Iskhaq Iskandar, ketika ia dilantik pada tahun 2022, program percepatan Guru Besar ini telah dimulai.Â
Setiap tahun, diharapkan minimal 10 Guru Besar baru. Hasilnya, tahun sebelumnya ada 28 Guru Besar, dan tahun ini sudah ada 40 Guru Besar.Â
Prof. Iskhaq Iskandar menyatakan tekadnya untuk terus berusaha meningkatkan jumlah Guru Besar di wilayah ini.
Dalam upacara pengukuhan di UBL, keempat Guru Besar yang dikukuhkan adalah; Prof. Dr. I Ketut Seregig, S.H., M.H.; Prof. Dr. Erlina B., S.H., M.H.; Prof. Dr. Zainab Ompu Jainah, S.H., M.H.; dan Prof. Dr. Tami Rusli, S.H., M.Hum.
Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA., menyambut baik penambahan empat Guru Besar ini, menjadikan total Guru Besar di UBL menjadi sembilan orang. "Langkah ini adalah bukti nyata komitmen UBL dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Lampung," ungkap Prof. Barusman.
Acara pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan, termasuk Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah 2B, pimpinan perguruan tinggi swasta di Provinsi Lampung, serta mitra kerja UBL.
Keberadaan Guru Besar di UBL, demikian diungkapkan oleh Prof. Barusman, bukan hanya menjadi kebanggaan bagi perguruan tinggi ini tetapi juga sebuah tonggak penting dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di wilayah Lampung.Â
Dengan semakin banyak Guru Besar, diharapkan UBL dapat terus menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, menjawab tuntutan zaman yang terus berkembang, dan memperkokoh reputasi sebagai pusat pendidikan tinggi unggul di wilayah Lampung.
Pentingnya keberadaan Guru Besar juga disoroti oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc.Â