Artinya, pelajar/mahasiswa adalah insan-insan yang memiliki keyakinan beragama yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, para pelajar/mahasiswa Pancasila juga diharapkan memiliki empati kemanusiaan yang sangat peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, dan mampu merasakan dan memahami kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di lingkungannya dengan sangat baik.
Dengan demikian, generasi pelajar/mahasiswa Pancasila dapat berkontribusi dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat, dan diharapkan juga dapat menjadi tonggak kemajuan dan keharmonisan bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar perayaan sejarah, tetapi juga momentum penting untuk mengenang nilai-nilai luhur Pancasila sebagai landasan utama bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila mempunyai makna yang mendalam dalam sejarah Indonesia.
Diperingati setiap tanggal 1 Oktober, hari ini menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa demi keutuhan negara dan kesatuan bangsa.
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini mengajarkan kepada generasi muda betapa mahalnya harga kemerdekaan, dan pentingnya menjaga keutuhan dan persatuan Indonesia di atas segala perbedaan, jelasnnya.
Upacara ini, acaranya mencakup penghormatan kepada bendera pusaka diiringi lagu Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, doa bersama untuk para pahlawan, dan pencerahan sejarah yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan toleransi di tengah keberagaman budaya dan agama.
Dia berharap agar semangat hari kesaktian Pancasila ini menginspirasi setiap individu untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi persatuan, dan memperkuat keberagaman sebagai kekuatan utama Indonesia, ungkapnya.
Sebagai bagian dari komunitas akademik, LLDikti Wilayah II menyadari bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda.