Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesan Kehidupan: Waktu, Dunia, dan Akhir Hidup di Dunia

15 September 2023   06:56 Diperbarui: 15 September 2023   07:02 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/siluet-anak-laki-laki-berlari-di-tubuh-air-saat-matahari-terbenam-694587/

Bahan renungan dari pesan kehidupan terkait waktu, dunia dan akhir hidup di dunia.

Pesan-pesan yang terkandung dalam kata-kata tersebut merupakan panduan yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang mencerminkan hikmah dan pandangan hidup yang dalam.

Dapat kita lihat beberapa aspek terkait hal tersebut, antara lain:

Menghargai Waktu

Salah satu pelajaran pertama yang kita peroleh dari pesan kehidupan tersebut adalah pentingnya menghargai waktu, karena waktu itu benar-benar terasa singkat.

Waktu adalah aset berharga yang tak dapat kita peroleh kembali setelah lewat. Oleh karena itu, kita harus menjalani setiap hari dengan penuh kesadaran dan makna.

Kita harus menghindari terlambatnya dan menyadari bahwa waktu adalah salah satu karunia terbesar yang diberikan kepada kita.

Menyadari Tipu Daya Dunia

Dunia seringkali menipu kita dengan janji-janji palsu kebahagiaan dan kekayaan.

Materialisme dan obsesi terhadap kesuksesan sering mengalihkan perhatian kita dari hal-hal yang benar-benar penting dalam kehidupan.

Kita harus bijak dalam memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu terletak pada kekayaan materi, tetapi lebih pada kedamaian batin dan hubungan yang kita bangun dengan orang lain.

Menyadari Kedekatan Akhir Hidup di Dunia

Pesan tentang kedekatan akhir hidup di dunia atau kematian mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah sebentar/singkat.

Kita tidak pernah tahu kapan waktu kita akan tiba, karena kematian itu sangat dekat dengan kita.

Oleh karena itu, kita harus siap dengan penuh kesadaran tentang kehidupan berikutnya yang akan kita jalani dalam kehidupan panjang di alam akhirat.

Ini juga mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda perbaikan diri dan berbuat baik serta berupaya penuh peningkatan spiritual sesuai tuntunan agama.

Menyadari Bahaya Hawa Nafsu

Hawa nafsu adalah salah satu musuh terbesar dalam perjalanan spiritual dan moral kita.

Kita sering memutarnya karena keinginan duniawi, yang dapat menyebabkan kita melakukan tindakan yang tidak baik.

Untuk mencapai kedamaian batin, kita harus belajar mengendalikan hawa nafsu kita dan fokus pada nilai-nilai yang benar.

Menyadari Bobot Amanah

Amanah adalah tanggung jawab yang seringkali berat.

Ini bisa berupa amanah dalam pekerjaan, dalam menjaga rahasia orang lain, atau dalam memenuhi janji-janji kita.

Pesan ini mengingatkan kita untuk selalu memegang teguh amanah kita, karena kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga dan bisa hilang dengan mudah jika kita tidak mempertahankannya.

Menghindari mudahnya berbuat Dosa 

Kadang-kadang, berbuat dosa itu sangat mudah dilakukan, terutama jika kita merasa tidak ada konsekuensinya secara langsung.

Salah satu contohnya adalah berbohong. Seringkali, seseorang mungkin merasa bahwa berbohong kecil atau "putih" tidak akan memiliki konsekuensi langsung yang serius.

Namun, berbohong dapat merusak kepercayaan dan hubungan jangka panjang. Kita harus menyadarinya bahwa dosa itu meskipun kecil akan dapat merusak hati dan jiwa kita.

Oleh karena itu kita tetap harus berusaha menjauhi dosa dan menjalani kehidupan yang baik dan punya moral.

Menghadapi membantu Ikhlas dan Sabar

Ikhlas dan sabar adalah dua sifat yang sangat dihargai dalam agama dan moralitas.

Kesabaran adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan tenang, terutama saat menghadapi cobaan dan rintangan.

Ikhlas dan sabar adalah sifat-sifat yang sulit diwujudkan, terutama dalam menghadapi kesulitan dan cobaan.

Namun, pesan ini mengingatkan kita bahwa dalam kesulitanlah kesempatan untuk menguji kedalaman iman dan keteguhan hati kita.

Ikhlas dan sabar adalah kunci untuk melewati setiap cobaan dengan penuh integritas.

Ikhlas, di sisi lain, mengajarkan kita untuk melakukan tindakan dengan niat yang tulus, tanpa mengharapkan pujian atau balasan materi.

Mengingat untuk Bersyukur

Terlalu sering, kita lupa untuk bersyukur atas berkat-berkat yang telah kita terima.

Pesan ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala hal baik dalam hidup kita.

Bersyukur adalah cara untuk menghargai apa yang kita miliki dan mengingatkan kita bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.

Menghindari Ghibah

Ghibah, atau berbicara buruk tentang orang lain, adalah perilaku yang merusak hubungan dan menimbulkan konflik.

Pesan ini mengajarkan kita untuk berbicara dengan bijaksana dan tidak memfitnah orang lain.

Dalam ajaran agama kita berbuat ghibah itu adalah perbuatan yang akan membakar amal kebaikan kita.

Menghindari ghibah adalah langkah pertama dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis antar sesama.

Mengontrol Lidah

Lidah kita memiliki kekuatan besar, baik untuk menyenangkan maupun melukai, dan bisa juga mendorong kita kepada kebinasaan bila kita tidak dapat mengontrolnya dengan baik.

Pesan ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan penuh pertimbangan dan bijak.

Kita harus menghindari kata-kata yang bisa menyakiti orang lain dan memilih kata-kata yang membangun dan mendukung.

Berdzikir/Mengingat Allah dan Bertobat

Terakhir pesan kehidupan adalah mengingatkan diri kita untuk selalu berdzikir/mengingat Allah dan bertobat atas segala kekhilafan kita.

Bertobat adalah langkah penting dalam memperbaiki diri kita dan tidak mengulangi lagi perbuatan dosa yang telah kita lakukan, dan berupaya semaksimalnya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh gangguan, kita harus selalu mengingatkan diri kita untuk kembali kepada Nya karena kita semua berasal dari Nya.

Dalam rangkaian pesan-pesan ini, kita dapat melihat bahwa kehidupan ini penuh dengan ujian dan cobaan.

Namun, dengan mengambil hikmah dari renungan dan pesan kehidupan terkait waktu, dunia dan akhir hidup di dunia ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan bermoral.

Kita berusaha menghindari jebakan dunia, mengendalikan hawa nafsu, dan mengembangkan sifat-sifat positif seperti ikhlas, sabar, dan rasa bersyukur.

Dengan cara ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna.

Semoga tulisan ini akan ada manfaatnya bagi penulis, dan bagi yang sudah sempat membacanya.   Mohon maaf atas segala kekurangan kami. (Tobari)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun