Kehidupan adalah perjalanan yang tak terduga dan menarik, penuh dengan liku-liku yang membentuk siapa kita dan apa yang kita capai.
Namun, dalam perjalanan ini, ada empat tahap penting yang harus kita hadapi.
Saat kita beranjak menuju usia 60 tahun, tahap pertama perpanjangan dalam kehidupan kita dimulai.
Pada usia 60 tahun, banyak dari kita akan mencapai puncak karirnya.Â
Namun, tidak peduli seberapa sukses atau kuatnya kita selama berkarir, suatu hari nanti, kita akan mengalami perpisahan dari tempat kerja.
Semua prestasi dan kebanggaan dari pekerjaan sebelumnya akan menguap, dan kita akan kembali menjadi orang biasa.
Saat ini mendorong kita untuk melepaskan ego dan kerentanan, karena hanya dengan mengakui keterbatasan kita, kita dapat menemukan kenyamanan dalam diri kita sendiri.
Kemudian, di usia 70 tahun, kita menghadapi tahap kedua perubahan hidup.Â
Masyarakat secara bertahap mulai menyingsingkan diri dari kita.
Teman dan kolega yang biasa kita temui menjadi semakin sedikit, dan generasi muda muncul tanpa mengenal siapa kita sebenarnya.
Di saat seperti ini, penting bagi kita untuk tidak terjebak pada nostalgia atau memamerkan masa lalu. Sebaliknya, mari kita fokus untuk memberi dukungan dan inspirasi kepada generasi berikutnya.
Biarkan mereka menemukan jejak mereka sendiri dalam kehidupan mereka, sambil menghormati perjalanan yang telah kita tempuh.
Ketika usia 80 tahun datang, tahap ketiga perubahan tiba.
Keluarga perlahan-lahan menjauh, dan kita mungkin tinggal bersama pasangan atau bahkan sendirian.
Meskipun kita mungkin memiliki banyak anak dan cucu, mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri yang sibuk.
Saat mereka jarang berkunjung, ingatlah bahwa cinta dan kasih sayang tidak selalu diukur dari frekuensi kunjungannya.
Luangkan waktu untuk menghargai momen-momen berharga bersama mereka saat mereka hadir, dan tetap terhubung melalui teknologi komunikasi.
Biarkan kita menjadi orang yang mendukung dan pemahaman penuh, memberi mereka ruang untuk tumbuh tanpa merasa bersalah karena kesibukan mereka.
Akhirnya, di usia 90 tahun, kita mencapai tahap terakhir perpanjangan hidup di dunia ini.
Ini adalah tahap paling sensitif di mana beberapa orang yang kita kenal mungkin telah tiada dan pergi untuk selamanya.
Kita merenungkan betapa berharganya setiap kesempatan bersama orang-orang yang kita kenal dan menyadari bahwa perpisahan adalah bagian alami dari hidup ini.
Jangan biarkan kesedihan menguasai pikiran kita, tetapi gunakan waktu yang masih tersedia ini untuk menyenangkan hati dalam perjalanan hidup ini.
Kita telah melewati berbagai fase kehidupan, meninggalkan jejak dan mempengaruhi orang lain.
Inilah saatnya mengenang kenangan yang indah dan menjalani sisa hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.
Dalam menghadapi empat tahap perubahan ini, kita belajar menghargai arti kehidupan yang penting dan apa yang sebenarnya bermakna  menjadi manusia.
Kita tidak perlu khawatir pada masa depan, tapi nikmati setiap detik yang kita miliki saat tubuh kita masih mampu.
Jadikan setiap harinya sebagai kesempatan untuk mengejar apa yang kita sukai atas hal-hal yang positif, menjalani hidup dengan penuh semangat, dan berbagi cinta kepada orang-orang di sekitar kita.
Ingatlah bahwa setiap fase dalam hidup membawa pembelajaran berharga.
Kita dapat tumbuh dan berkembang dari setiap pengalaman, dan menguasai cara pengucapan tidak perlu menjadi hal yang menakutkan.
Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk menjalani hidup dengan bijaksana, tanpa menyesali apa pun, dan berusaha mencari kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana.
Hidup adalah anugrah, dan perjalanan hidup ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengingat setiap langkah kita dengan penuh rasa syukur dan tidak perlu merasa khawatir.
Jadi, mari kita rayakan perjalanan sesungguhnya bagi kehidupan kita, dari awal hingga akhir, dan nikmati setiap kesempatan indahnya dengan hati yang terbuka dan penuh cinta.
Harapan kita semua termasuk penulis sampai pada tahap terakhir ini. Semoga tulisan ini akan ada manfaatnya (Tobari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H