"Menghormati Pilihan Politik dalam Pesta Demokrasi"
Perbedaan dalam pilihan politik telah menjadi sumber ketegangan dan perpecahan di banyak negara, termasuk di negeri yang sedang bersiap-siap mengadakan pesta pilihan ini.
Di tengah suasana yang semakin hangat, tampaknya orang-orang terjebak dalam keinginan untuk membela pendapat mereka sendiri dengan keras dan seringkali menganggap lawan politik sebagai musuh.
Seharusnya dapat dipahami bahwa kebebasan memilih dan memiliki pilihan adalah hak setiap orang.
Kebebasan ini tercipta melalui perjuangan panjang dan dijamin oleh undang-undang.
Sebagai masyarakat yang demokratis, kita harus menghormati hak tersebut dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Dalam pesta demokrasi, ribuan kelompok terlibat dalam proses pemilihan tersebut.
Setiap kelompok memiliki pandangan dan preferensi atau keputusan yang berbeda, yang mereka yakini sebagai yang terbaik.
Namun, perbedaan tersebut seharusnya kita tidak terpecah belah dan tidak menjauhkan kita satu sama lain.
Teman-teman dekat yang sebelumnya saling mendukung dan menghargai perbedaan pendapat, sekarang berangsur menjauh hanya karena perbedaan pilihan politik.
Sebenarnya sangat disayangkan kalau kita berpikiran sempit seperti itu, dan boleh kita lihat dalam kenyataannya bahwa yang kita jagokan itu bila sudah usai pemilihan yang tadinya mereka saling bersaing akhirnya saling merangkul dan bersatu, sedangkan kita jadi bermusuhan, tidak bertegur sapa dalam waktu yang lama.
Hal ini benar-benar sangat disayangkan bila hal ini masih saja terjadi lagi, karena kita belum dewasa untuk memahami perpedaan pilihan politik tersebut.
Memang Negara yang belum matang dalam demokrasi seringkali menganggap perbedaan pendapat sebagai ancaman atau musuh.
Padahal, perbedaan pendapat adalah potensi yang harus dihargai.
Keberagaman pandangan memberi kita kesempatan untuk melihat berbagai perspektif dan memperkaya pemahaman kita tentang dunia.
Bukanlah suatu keharusan bagi semua orang untuk memiliki pemikiran yang sama. Justru, keberagaman itu sendiri merupakan kekuatan.
Namun, kebebasan individu tidak berarti kebebasan yang tanpa batas.
Kita harus mengingat bahwa kebebasan kita berakhir ketika menginjak hak dan kebebasan orang lain.
Ketika kita berbicara atau berdebat tentang pilihan politik kita, kita harus melakukannya dengan menghargai dan rasa hormat terhadap orang lain.
Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pendapatnya sendiri, dan kita harus menghormati itu.
Dalam era media sosial yang semakin berkembang, suhu politik semakin meningkat.
Berbagai platform atau wadah digital media sosial menjadi ajang perdebatan yang seringkali berujung pada konflik dan perpecahan.
Namun, kita harus ingat bahwa kita memiliki kendali atas tindakan kita sendiri.
Kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan membantu mendinginkan suasana dengan menampilkan rasa empati dan pemahaman terhadap orang lain.
Kita dapat memilih untuk mengekspresikan pendapat kita dengan cara yang bertanggung jawab, tanpa menyinggung perasaan orang lain atau memperkuat pemisahan yang ada.
Dalam mencapai kehidupan yang damai dan harmonis, perlu kita ingat bahwa hidup dalam keadaan yang tenang dan tenteram selalu lebih baik daripada hidup dalam keadaan pertikaian dan kekacauan.
Semua orang ingin hidup dengan damai dan bahagia, dan ini bisa kita capai dengan saling menghormati dan memahami perbedaan yang ada.
Kita harus belajar untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam menyikapi perbedaan pilihan politik, kita harus ingat bahwa hidup kita tidak hanya berputar di sekitar politik semata.
Ada banyak hal lain dalam hidup kita yang bisa menjadi sumber kegembiraan dan persatuan.
Kita dapat fokus pada persamaan kita sebagai manusia dan membangun hubungan yang positif dan bermakna dengan orang lain.
Pilihan adalah hak kita, namun bagaimana kita menggunakan hak tersebut dengan baik penuh pertimbangan yang merupakan tanggung jawab kita untuk masa depan kita semua tentunya.
Dalam pesta demokrasi yang akan berlangsung, mari kita menjaga suhu politik tetap sejuk.
Mari kita ingatkan diri kita sendiri akan pentingnya toleransi, saling menghormati, dan kedamaian dalam memilih dan memiliki pilihan politik.
Hidup dalam harmoni dan persatuan akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik bagi kita semua. Â Semoga (Tobari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H