Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja Penuh Tekanan

28 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 28 Juni 2023   05:16 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dokumen Pribadi

"Bekerja Penuh Tekanan"

Bekerja penuh tekanan adalah tantangan yang tidak nyaman, namun dapat dihadapi dengan strategi yang tepat.

Dalam kondisi tersebut, penting untuk mengubah pandangan, mengatur prioritas, menjaga keseimbangan, dan mencari dukungan untuk menjaga kesehatan dan produktivitas.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi apabila bekerja penuh tekanan, antara lain:

1. Mengubah pandangan terhadap tekanan

Dengan mengubah pandangan terhadap tekanan, kita dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru, menguji ketahanan diri, dan berkembang sebagai individu yang lebih kuat.

Ini adalah saat yang tepat untuk belajar bagaimana menghadapi tantangan, mengelola stres, dan menemukan potensi terbaik dalam diri kita.

Melihat tekanan itu sebagai tantangan yang dapat mengasah keterampilan dan tumbuh sebagai individu.

2. Mengatur prioritas

Dengan mengatur prioritas secara efektif, kita dapat menghindari rasa kewalahan dan memastikan bahwa waktu dan energi kita dialokasikan dengan bijaksana.

Membuat daftar tugas yang jelas dan mengurutkannya berdasarkan urgensi dan pentingnya akan membantu kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, meningkatkan efisiensi kerja, dan mencapai hasil yang lebih baik.

3. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Meluangkan waktu untuk beristirahat dan melakukan kegiatan yang akan kita nikmati di luar pekerjaan, seperti berolahraga untuk menjaga kesehatan fisik, bermeditasi untuk menenangkan pikiran, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman akan membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi positif dalam hidup kita.

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk kesejahteraan dan kebahagiaan.

Dalam situasi penuh tekanan, penting untuk meluangkan waktu untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang memberi kita kesenangan dan relaksasi.

4. Mencari dukungan dari orang lain

Berbagi pengalaman dengan rekan kerja, keluarga, atau teman terdekat dapat memberikan perspektif baru dan saran berharga untuk mengatasi tantangan.

Jika beban terlalu berat, jangan ragu untuk meminta bantuan atau delegasikan tugas kepada orang lain jika diperlukan.

Mencari dukungan dari orang lain adalah langkah penting dalam menghadapi tekanan kerja.

Tim yang solid dan dukungan sosial akan membantu meringankan beban tekanan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang.

5. Mengembangkan keahlian manajemen waktu dan pengaturan stres

Belajar strategi seperti mengatur waktu dengan efektif, menetapkan batas yang sehat, dan menggunakan teknik pernapasan atau relaksasi, kita dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak stres.

Mengembangkan keahlian manajemen waktu dan pengaturan stres merupakan langkah penting dalam menghadapi tekanan kerja.

Mengelola waktu dengan baik dan mengimplementasikan teknik pengendalian stres akan membantu kita tetap fokus, tenang, dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.

6. Memperhatikan kesehatan fisik dan mental

Mengutamakan self-care melibatkan menjaga pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan merawat diri secara fisik dan emosional dengan olahraga atau aktivitas yang menyenangkan.

Memperhatikan kesehatan fisik dan mental sangat penting dalam menghadapi tekanan kerja.

Selain itu, memberikan perhatian pada kesehatan emosional juga sangat penting.

Berikan waktu untuk relaksasi, refleksi, atau aktivitas yang meningkatkan suasana hati.

Memperkuat kesehatan fisik dan mental akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi tekanan dengan lebih baik.

7. Mencari bantuan profesional jika diperlukan

Jika tekanan kerja berdampak serius pada kesejahteraan kita, penting untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan strategi yang lebih khusus sesuai kebutuhan kita.

Mereka dapat membantu mengatasi tekanan yang berlebihan, mengelola emosi, dan mengembangkan keterampilan coping yang efektif.

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa membutuhkannya, karena itu merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan kita.

8. Mengingat bahwa kita memiliki kendali

Menyadari bahwa kita dapat memilih bagaimana meresponsnya dan melihat setiap pengalaman sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh akan memberi kita kekuatan.

Mengingat bahwa kita memiliki kendali adalah kunci dalam menghadapi tekanan kerja.

Dalam situasi penuh tekanan, kita dapat mengembangkan keterampilan adaptasi dan memanfaatkan pengalaman tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan potensi diri kita.

Dengan menerapkan beberapa hal di atas, diharapkan kita dapat menghadapi tekanan kerja dengan lebih baik, menjaga keseimbangan hidup, dan tetap efektif dalam pekerjaan yang tetap harus kita kerjakan.

Dalam menghadapi bekerja penuh tekanan, ingatlah bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan respons kita.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, menjaga keseimbangan, dan mengutamakan kesehatan, kita dapat mengatasi tekanan tersebut.

Tetaplah percaya pada kemampuan dan keterampilan kita, dan jadikan setiap pengalaman sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Kita  dapat menghadapinya dengan kekuatan dan ketenangan.

Semoga artikel ini akan ada manfaatnya. (Tobari-Dosen PPs Universitas Muhammadiyah Palembang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun