Masjid Agung Palembang dapat dilihat juga pada link instagram penulis  berikut  : https://www.instagram.com/p/CqwZteuPIU1/
Bismillah.
Masjid Agung Palembang atau juga dikenal dengan nama Masjid Sultan Mahmud Badaruddin I, adalah salah satu masjid ikonik dan bersejarah di Indonesia.
Masjid Agung Palembang merupakan salah satu masjid terbesar di kota Palembang dan memiliki arsitektur yang indah dengan banyak ornamen dan ukiran yang menakjubkan.
Masjid ini dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.
Lokasi Masjid Agung Palembang terletak di Kelurahan 19 Ilir, yang berada di persimpangan Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, di pusat kota Palembang, Sumatera Selatan.
Alhamdulillah, sholat Jum'at kemarin 7 April 2023 dapat kesempatan sholat di Masjid Agung Palembang, dan memang terasa nyaman beribadah di Masjid Agung Palembang.
Ketika berada di dalam masjid terasa tenang dan damai. Suasana di dalam masjid sangat khusyuk, terutama ketika mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam.
Selama berada di dalam masjid, sambil merasakan keindahan dan keagungan bangunan masjid ini mendapatkan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan agama di Palembang dan Indonesia pada umumnya.
Selain itu, Masjid Agung Palembang juga memiliki arsitektur yang menarik dan kaya akan sejarah. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Melayu dengan pengaruh gaya Cina, India, dan Eropa.
Ada banyak detail ornamen dan ukiran yang memperindah bangunan masjid ini, termasuk motif bunga-bunga dan ornamen ukiran kayu di bagian dinding dan langit-langit masjid terdapat kaligrafi.
Masjid ini benar-benar layak untuk dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan kedamaian dan keindahan bangunan Islam yang megah.
Lokasi masjid ini memang sangat unik dan menarik, terutama karena letaknya yang berada di pusat kota dan diapit oleh jalan raya yang cukup sibuk.
Di depan masjid terdapat jalan bundaran yang dihiasi oleh air mancur yang mancurnya sepanjang hari. Hal ini benar-benar menambah keindahan dan pesona masjid tersebut, dan membuatnya menjadi salah satu ikon kota Palembang yang terkenal.
Air mancur di jalan bundaran depan Masjid Agung Palembang memiliki arti simbolis dalam Islam. Air mancur yang mengalir sepanjang hari dapat diartikan sebagai simbol kehidupan yang terus mengalir dan berputar, serta sebagai simbol kesucian dan kesegaran yang terus disirami dalam ajaran Islam.
Selain keindahan air mancur dan jalan bundaran di depan masjid, ada banyak hal menarik yang dapat ditemukan di sekitar Masjid Agung Palembang.
Di sebelah barat masjid, terdapat Pusat Kuliner Pempek yang sangat terkenal di Palembang. Pengunjung dapat mencicipi berbagai jenis pempek yang lezat dan menyegarkan setelah selesai beribadah di masjid.
Tidak jauh dari masjid, terdapat juga Benteng Kuto Besak yang merupakan salah satu situs sejarah penting di Palembang. Benteng ini dibangun pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda dan kini telah dijadikan sebagai museum yang memamerkan berbagai koleksi sejarah dan budaya Palembang.
Dengan lokasinya yang strategis dan keindahan arsitekturnya yang menakjubkan, Masjid Agung Palembang memang menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di kota Palembang.
Bagi wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi masjid-masjid ikonik dan bersejarah di Indonesia, Masjid Agung Palembang dapat menjadi salah satu destinasi menarik.
Selain menikmati keindahan arsitektur dan ornamen masjid, wisatawan juga dapat merasakan suasana religi yang kental di dalam masjid ini.
Mudah-mudahan pengalaman selama beribadah di masjid ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi pengunjung dari luar kota Palembang.
Sejarah Berdirinya Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang awalnya dikenal sebagai Masjid Sultan, dibangun pada tahun 1738 M oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang dikenal dengan nama Jayo Wikramo (tahun 1724-1758 M), dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 1748 M.
Masjid ini merupakan bagian dari warisan sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, dan merupakan salah satu masjid tertua di kota Palembang.
Dalam awal pembangunannya, 1753 M Masjid Agung ini dikenal dengan nama Masjid Sultan dan belum memiliki menara. Bentuk masjidnya hampir bujursangkar dengan ukuran 30 meter x 36 meter dan luas mencapai 1080 meter persegi.
Konon, Masjid Sultan dianggap sebagai masjid terbesar di nusantara pada zamannya dan dapat menampung hingga 1200 jema'ah.
Pada tahun 1897 M, Pangeran Nata Agama Karta Manggala Mustofa Ibnu Raden Kamaluddin melaksanakan perluasan pertama Masjid Sultan.
Lahan yang dijadikan areal kawasan masjid merupakan wakaf dari Sayyid Umar bin Muhammad Assegaf Althoha dan Sayyid Achmad bin Syech Shahab.
Setelah perluasan, Masjid Sultan diubah namanya menjadi Masjid Agung.
Pada tahun 1916, bangunan menara masjid disempurnakan. Kemudian, pada tahun 1930, dilakukan perubahan pada struktur pilar masjid, yaitu dengan menambah jarak pilar dengan atap menjadi 4 meter.
Pada periode 1966-1969, lantai kedua Masjid Agung dibangun, sehingga luas masjid menjadi 5.520 meter persegi dan mampu menampung 7.750 jemaah.
Pada tanggal 22 Januari 1970, Pertamina menjadi sponsor pembangunan menara baru setinggi 45 meter yang berdiri bersamaan dengan menara asli bergaya Cina.
Renovasi Masjid Agung selesai pada tanggal 16 Juni 2003 setelah dimulai pada tahun 2000, dan diresmikan oleh Presiden RI Hj. Megawati Soekarno Putri.
Kini, Masjid Agung Palembang yang megah dan kuat memiliki kapasitas untuk menampung 9.000 jemaah.
Mohon maaf atas segala kekurangan  yang tersampaikan dalam artikel ini, semoga akan ada manfaanya.
Aamiin Ya Aminu Mukmin Ya Sohirun Ya Aminullah Aamiin. (Tobari)
Sumber :
http://pelajaran-dunia.blogspot.com/2012/11/sejarah-berdirinya-masjid-agung.html
https://sumsel.kemenag.go.id/artikel/view/28241/sejarah-berdirinya-masjid-agung-palembang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H