Menarik mengomentari judul tulisan ini, mengapa orang-orang berbondong-bondong untuk menunaikan ibadah haji?
Menurut kami oleh karena telah adanya kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam dari umat yang memeluk agama islam untuk menunaikan kewajiban rukun islamnya yang kelima bagi yang mampu, sebagai penyempurnaan rukun islam yang dianutnya.
Kesadaran ini timbul bahwa diantaranya karena hidup kita di alam dunia ini sebenanya hanyalah hitungan detik (benar-benar hanya sementara) yang telah kami bahas dalam Buku Manajemen Diri Tobari, dan sebagai rujukannya tercantum pada Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 47 :
(Wa inna yauman 'inda rabbika ka`alfi sanatim mimma ta'uddun), yang artinya: "Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu".
Berdasarkan penjelasan surat Al-Hajj ayat 47 ini bahwa sehari di akhirat = 1.000 tahun di dunia, yang berarti 1.000 tahun dibagi 24 jam = 41,67 tahun kehidupan di alam dunia = (41,67 x 365) = 15.209,5 hari; atau = 1 jam = (1 x 60) = 60 menit kehidupan di alam akhirat.
Apabila kehidupan kita di alam dunia ini rata-rata 63 tahun=(365 x 63 = 22.995 hari), maka kehidupan kita di alam akhirat dengan usia itu, hanya lebih kurang 1,5 jam kehidupan di alam akhirat (22.995 dibagi 15.209,5 = 1,5 jam).
Begitu singkatnya kehidupan kita di alam dunia ini dibandingkan kehidupan kita di alam akhirat kelak yang akan kekal selamanya.
Kembali mengomentari judul di atas, sebenarnya tidak terlepas dari kesadaran masing-masing  dalam rangka untuk mencari bekal kehidupan berikutnya di alam akhirat yang bukan lagi sementara tetapi akan kekal selamanya.
Di mana nilai ibadah haji itu sesungguhnya merupakan kasih sayang Allah SWT., kepada hambaNya umat Nabi Muhammad SAW., agar mendapatkan kebahagiaan bukan hanya kebahagiaan di dunia saja yang sementara ini akan  tetapi kebahagiaan juga di akhirat yang selamanya.
Menunaikan ibadah haji itu, apabila ibadah hajinya diterima (mabrur), maka balasannya tiada lain  adalah surga, sesuai sabda Rasulullah SAW, dalam haditsnya yang artinya: "Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).
Dijelaskan bahwa ciri-ciri  yang mendapatkan haji mabrur itu, setelah pulang haji dikehidupannya ada perbaikan dari sebelumnya, dan selalu terus menebar kebaikan.
Kemuliaan yang didapat dari tanah suci harom (Makkah dan Madinah), bahwa pahala shalat di Masjidil Harom adalah 100.000 kali dari shalat di masjid lainnya, dan di Madinah 1.000 kali dari shalat di masjid lainnya.
Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW, dalam haditsnya yang artinya :
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama dari pada 1.000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama dari pada 100.000 shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin 'Abdillah).
Itulah sebabnya mengapa umat islam berbondong-bondong mau menunaikan ibadah haji, karena nilai shalat di Masjidil Harom itu setara dengan 100.000 kali dari shalat di masjid lain sesuai hadits tersebut.
Sebagai ilustrasi untuk memotivasi diri (bukan untuk menghitung amalnya), bahwa apa yang dijanjikan Allah atas pahala yang akan didapat.
Sebagai contoh satu kali shalat di Masjidil Harom setara dengan 100.000 kali shalat di masjid yang lain, mari kita konversikan ke jumlah hari, artinya kita ingin tahu perbandingan pahala satu kali shalat di Masjidil Harom itu setara dengan berapa hari shalat di masjid yang lain?Â
Kita bisa bagi 100.000 dengan 5, dengan asumsi bahwa kita dalam satu hari melakukan 5 kali shalat wajib. Maka akan didapatkan angka 20.000, artinya pahala satu kali shalat di Masjidil Harom itu setara dengan pahala shalat selama 20.000 hari di masjid yang lain.
Apabila kita ingin tahu dalam hitungan tahun, dalam artian pahala satu kali shalat di Masjidil Harom setara dengan pahala shalat berapa tahun?
Tinggal kita bagi saja 20.000 dengan jumlah hari dalam setahun, yakni 365 hari, maka kita akan dapati angka 55, hal ini berarti pahala satu kali shalat di Masjidil Harom setara dengan pahala shalat selama 55 tahun di masjid yang lain.
Apabila kita melakukan shalat 5 kali dalam sehari, maka akan ketemu angka 55 x 5 = 275, artinya shalat 5 kali dalam satu hari di Masjidil Harom setara dengan shalat selama 275 tahun.
Apabila kita lakukan shalat 5 kali sehari selama 5 hari di Masjidil Harom, maka akan kita dapati perhitungan 275 x 5 = 1.375, artinya shalat 5 kali dalam 5 hari di Masjidil Harom pahalanya setara dengan shalat selama 1.375 tahun shalat di masjid yang lain.
Apabila kita selama menunaikan ibadah haji berada di Makkah melaksanakan shalat di Masjidil Harom selama 25 hari, maka perhitungannya didapat 275 x 25 = setara dengan shalat selama 6.875 tahun shalat di masjid yang lain.
Hitungan ini sebenarnya kalau hitungan berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Hajj 47 tadi, baru didapat lebih kurang 6 hari untuk kehidupan di alam akhirat.Â
Hal ini secara logikanya, artinya lebih baik dari pada hanya 1,5 jam usia alam akhirat bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Oleh karena itulah maka salah satu penyebab berbondong-bondongnya orang mau melaksanakan ibadah haji karena ilustrasi penjelasan tersebut.
Semoga bagi yang telah mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji, mendapatkan haji yang mabrur.
Aamiin ya aminu mukmin ya sohirun ya aminullah aamiin. (Tobari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H