Mohon tunggu...
Toat Awalludin widana
Toat Awalludin widana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

main game

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Peran Pelajar dalam Pemilu (Mendorong Partisipasi Demokratis dan Melawan Politik Uang)

7 Februari 2024   10:44 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:44 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah satu pijakan penting dalam demokrasi modern di mana warga negara secara bebas memilih wakil mereka untuk mewakili kepentingan masyarakat. Pelajar sebagai bagian integral dari masyarakat memiliki peran penting dalam proses demokratis ini.

Partisipasi aktif pelajar dalam pemilu tidak hanya mencerminkan keterlibatan mereka dalam menentukan masa depan negara tetapi juga memberikan sumbangan atau bisa juga berarti uang iuran kepada perkumpulan dan sebagainya (kontribusi) terhadap peningkatan kualitas demokrasi.

Salah satu peran kunci pelajar dalam pemilu adalah sebagai agen perubahan sosial. Mereka memiliki potensi besar untuk mempengaruhi opini publik, terutama melalui media sosial dan kelompok diskusi.

Dengan menyebarkan informasi yang objektif dan fakta yang valid tentang calon dan isu-isu yang terkait, pelajar dapat membantu elektoral (pemilihan) memahami konsekuensi pilihan mereka dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Selain itu pelajar juga berperan dalam mendukung partisipasi pemilih. Mereka dapat melakukan kampanye penyuluhan untuk mendorong teman-teman sebayanya yang telah memenuhi syarat untuk memilih. Ini mencakup memastikan bahwa mereka terdaftar sebagai pemilih, memahami proses pemilihan, dan mengetahui pentingnya suara mereka dalam mengubah arah politik negara.

Namun juga di tengah peran penting pelajar dalam pemilu, ada tantangan yang perlu diatasi, salah satunya adalah politik uang. Politik uang merupakan praktik yang merusak prinsip-prinsip moral dan etika yang mendasari sistem demokrasi, mencakup kejujuran, transparansi, partisipasi aktif, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (integritas demokrasi) dengan memanfaatkan kekayaan finansial untuk mempengaruhi proses pemilihan dan keputusan politik.

Dalam konteks pemilu, politik uang dapat menghasilkan distorsi dalam proses demokratis, di mana calon dengan sumber daya finansial yang besar memiliki keunggulan yang tidak adil dalam mengamankan dukungan dan mengkomunikasikan pesan mereka kepada pemilih.

menurut saya, politik uang dalam pemilu merupakan ancaman serius terhadap demokrasi. Praktik ini mengaburkan batas antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik, serta merusak integritas proses demokratis.

Penyalahgunaan kekayaan untuk memengaruhi hasil pemilihan mengurangi representasi yang adil dan mengganggu proses politik yang sehat. Diperlukan tindakan tegas dan transparan untuk memerangi politik uang agar demokrasi tetap berjalan dengan baik dan memastikan partisipasi yang setara bagi semua warga negara.

Untuk melawan politik uang, pelajar dapat memainkan peran sulit sekali dalam menyuarakan keterbukaan dan memberikan/menyajikan.

Mereka dapat menyelidiki sumber dana calon dengan memeriksa sumber dana yaitu dengan memberikan asal usul setiap dana yg diterima, termasuk sumbangan perorangan dan dari lembaga, untuk memastikan bahwa sumbernya sah dan dilaporkan dengan benar. dan juga, partai politik serta memeriksa apakah penggunaannya sesuai dengan peraturan pemilu yang berlaku. 

Selain itu, pelajar dapat mengorganisir kampanye anti-korupsi dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya politik uang bagi integritas demokrasi.

Dengan begitu peran pelajar dalam pemilu tidak hanya terbatas pada partisipasi dalam proses pemilihan, tetapi juga meliputi upaya mereka untuk melawan praktik yang merusak demokrasi, seperti politik uang.

Dengan memperjuangkan keterbukaan/pertanggungjawaban memberikan, menyajikan, melaporkan kegiatan melalui laporan keuangan kepada prinsipal dan nilai-nilai demokratis, pelajar dapat berperan sebagai agen perubahan positif dalam menjaga integritas pemilu dan meningkatkan kualitas demokrasi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun