Mohon tunggu...
Kemenlu Bem FSSR UNS
Kemenlu Bem FSSR UNS Mohon Tunggu... -

Pasukan perang presiden BEM FSSR UNS, provider ajang pencerdasan mahasiswa dan pengembang jaringan BEM FSSR UNS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemenlu BEM FSSR UNS Peduli “Refleksi”

8 Januari 2014   15:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Charimah M/C9312016/A
KEMENLU BEM FSSR UNS PERDULI “REFLEKSI”
Sore itu Jum’at (03/1) nampak berbeda disekre BEM FSSR UNS, terlihat para mahasiswa yang diketahui sebagai pengurus BEM FSSR UNS yang dimotori kemenlu (Kementrian Luar Negeri) BEM  FSSR UNS mengadakan sebuah agenda yang dilansir sebagai “Refleksi 2013”. Benar saja mereka berkumpul untuk merefleksikan peristiwa apa saja yang sudah terjadi di sepanjang tahun 2013 di Indonesia. Mulai dari budaya, sosial, politik, hingga pendidikan tak lepas dari pengamatan para aktivis mahasiswa itu. Lontar pendapat antar para aktivis itu berlangsung sangat menarik. Pemikiran-pemikiran mereka yang kritis membuat suasana refleksi menjadi sangat hidup. Latar belakang adanya refleksi ini dikarenakan menurut mereka pada pergantian tahun 2014 ini sewajarnya kita mengevaluasi apa yang telah terjadi di tahun sebelumnya yakni tahun 2013 serta ini salah satu wujud kepedulian merka terhadap bangsa yang mereka cintai. Banyak hal yang perlu diperhatikan pada tahun 2013 yang terjadi di Indonesia. Dengan mengetahuinya peristiwa-peristiwa yang terjadi setidaknya mereka akan mengerti bagaimana harus mengambil sikap.  Ada beberapa point penting yang dihasilkan dari refleksi ini, yakni kurangnya penghargaan bagi SDM Indonesia yang berkualitas serta kurangnya pengelolaan SDA Indonesia, adanya krisis kepercayaan di Indonesia, kurangnya pemimpin yang mempunyai ideologi, pemimpin-pemimpin yang mulai egois dengan kepentingan pribadi tanpa memikirkan kepentingan rakyat dan masih banyak lagi. Namun para mahasiswa yang disebut sebagai agent of change itu tetap memiliki harapannya demi Indonesia. Mereka tetap menyelipkan harapan dan doa dalam akhir refleksi, seperti semoga akan ada pemimpin yang lebih memperdulikan masyarkat, toleh masa lalu untuk pembelajaran di masa depan, lihat 2013 sebagai pembelajaran, 2014 menjadi awal kebangkitan dari keterpurukan untuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun