Sebelum Firman dan Lisa menikah, Lisa sudah terlebih dahulu memiliki pekerjaan dibandingkan calon suaminya. Firman masih pusing memasukan lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan, dia masih memikirkan bagaimana cara bisa lolos tahap wawancara.
Akhirnya setelah banyak lamaran yang dimasukan, setelah banyak interview dia lakukan Firman lolos masuk kerja di sebuah perusahaan. Gajinya lumayan lah buat orang yang baru mau memulai rumah tangga. Firman bisa menyisihkan gajinya untuk persiapan menikah dengan Lisa.
Tetapi seperti manusia pada umumnya, Firman mendapatkan godaan. Dia mendapatkan godaan malas untuk bekerja, dia hampir sering telat masuk kerja karena rasa malasnya itu. Telatnya pernah hingga 30 menit setelah jam kerja dimulai. Untungnya Firman masih mendapatkan toleransi dari atasannya.
Suatu hari, Firman mampir dulu ke rumah Nata buat ngaso sambil siap-siap berangkat kerja. Seperti biasa, dia agak malas-malasan bekerja. Bahkan dia gak mandi sama sekali, dia cuman cuci muka dan gosok gigi saja.
Pagi itu pukul 10, Nata sedang nyantai sambil mainin harmonikanya. Lagunya gak jelas, cuman main blues aja. Firman dengan suara motornya yang khas datang.
"Assalamu'alaikum, Nat" salam Firman
"Wa'alaikumsalam. Eh kamu, Man" jawab Nata sambil menyimpan harmonikanya
"Nongkrong dulu ah, sambil siap-siap kerja nanti jam 11an" kata Firman
"Boleh, mau aku bikinin kopi?" tanya Nata
"Cocok, kalau lebih komplit pakek gorengan" kata Firman sambil ketawa
"Dasar. Dikasih hati, minta jantung" jawab Nata sambil ikut ketawa
Nata pun kedalam rumah dan membuatkan kopi untuk mereka berdua. Kopi untuk Firman pakai gula, kalau untuk dia sendiri polosan aja. Nata lebih suka kopi pahit. Katanya sih lebih nikmat rasanya.
"Nih, kopi pagi hari sudah jadi" kata Nata sambil nyuguhin kopi ke Firman
"Wah, harum ini. Kopi apa ini, Nat?" tanya Firman
"Kopi Lintong, katanya sih dari Sumatra. Rasanya agak ada asemnya dikit, seger" jawab Nata
Firman dan Nata pun nyeruput kopi pagi hari. Mereka nikmatin kopi tanpa gorenan, karena tukang gorengan lagi pada tutup. Katanya lagi demo karena minyak lagi langka. Bahkan yang maksain jualan aja harganya sampai gak masuk akal.
Ditengah keheningan, Firman curhat ke Nata.
"Nat, akutu lagi males" kata Firman
"Males apa maksudmu, Man?" tanya Nata sambil simpen Kopinya
"Ini loh, kan aku baru keterima kerja" kata Firman
"Ya, Alhamdulillah dong. Kok males" kata Nata motong Firman
"Ih, tunggu dulu. Aku belum selesai" kata Firman sambil nepuk punggung Nata
"Ouh, iya. Lanjut" kata Nata sambil nyengir
"Akutu males kerja disana, jauh soalnya. Aku juga kayak masih bawa rasa-rasa masa SMA dulu. Kayak masih pengen main kayak gini" curhat Firman
"Ouh, tapi ini kan kamu masih bisa main. Masa masih ngerasa pengen main lagi" tanya Nata
"Kayak kurang aja gitu rasanya, Nat. Kayak kurang bebas, gimana ya? Apa aku keluar aja?" kata Firman
"Keluar?" Nata heran
"Iya, kelaur kerja. Cape juga kerja disana, kadang ada hal yang gak terduga. Jadi bikin lembur dadakan" jelas Firman
"Ouh,menurutku sih jangan dulu keluar. Kamu itu lagi ada di tahap penyesuaian, nanti juga kamu bakal terbiasa, Man. Lagi pula susah loh cari kerja lagi, jangan sampai lepasin kerjaa itu. Trus kamu jadi ngangur lagi. Kalau kata pribahasa sunda moro julang ngaleupaskeun peusing" jelas Nata
"Iya, sih. Tapi males" jawab Firman
"Rasa males itu penyakit. Penyakit yang bisa bikin penyakit lain" kata Nata
"Masa iya, Nat?" Firman heran
"Iya. Kalau kamu males kerja kamu bisa jadi nganggur lagi. Kalau emang kerja itu bikin kamu tepar, kamu harus inget kalau nganggur bisa bikin kamu lapar" kata Nata
"Duh, bener juga ya" Firman sambil garuk-garuk kepala
"Kamu juga lagi nabung buat nikah, kan? Masa Lisa mau kamu kasih mahar spion motor kamu ini" kata Nata sambil ketawa
"Ada-ada aja kamu ini" kata Firman sambil ketawa
"Tapi bener loh, kamu harus serius bekerja. Kamu harus konsisten kerja karena kamu bakal melangkah lebih juah lagi" kata Nata
"Konsisten itu kayak gimana, Nat?" Firman heran
"Konsisten itu ngelakuin apa yang kamu gasuka, tapi kamu ngelakuin itu kayak kamu suka" kata Nata
"Contohnya?" Tanya Firman lagi
"Kamu harus tutupin gak suka kamu dengan alasan lain. Kayak kamu lakuin ini demi rumah tanggamu sama Lisa nanti" jelas Nata
"Ouh, bener juga" Firman ngangguk-ngangguk
"Omong-omong ini jam berapa ya? Kayak uda panas mataharinya" kata Firman
"Jam 11 kurang 5 menit" jawab Nata santai
"Eh, aku telat kerja. Aduh aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum" kata Firman sambil buru-buru.
Firman lari naik motornya, dia pacu motornya dengan cepat karena takut telat. Dia akhirnya jadi rajin kerja setelah dia fokus kerja buat nikah sama Lisa.
Liat Firman buru-buru gak karuan, Nata ketawa aja sambil bilang.
"Man, Man. Kelakuan SMA masih ada dibawa, katanya mau nikah" kata Nata sambil ketawa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI