Mohon tunggu...
Aldiwan Haira Putra
Aldiwan Haira Putra Mohon Tunggu... -

Praja IPDN XXIV - Wakil Bupati Swarnabumi - WWP IPDN KAMPUS SUMBAR - - Jambi | Kerinci | Agam | Jatinangor -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Metode Pengasuhan IPDN yang Baru, untuk Melahirkan Birokrat yang Amanah

12 April 2016   18:00 Diperbarui: 12 April 2016   18:26 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                            [caption caption="Setiap tahun ribuan pamong praja lahir dari lembah manglayang IPDN"][/caption]

 

Pilu hati rakyat melihat pemberitaan media massa maupun elektronik yang tiap hari menyajikan berita pejabat yang terjerat Korupsi, lebih miris lagi oknum tersebut adalah dari mereka yang berpendidikan tinggi yang di percayakan untuk menyandang suatu amanah.

Menyadari fenomena tersebut Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebagai sekolah kedinasan pencetak kader Aparatur Pemerintahan dalam negeri (birokrat) dibawah Kementerian Dalam Negeri (KEMDAGRI) mencoba melakukan inovasi-inovasi untuk menghasilkan kader yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang mumpuni tetapi juga memiliki karakter dan kepribadian yang benar, salah satu caranya ialah dengan menerapkan metode pengasuhan dengan pendekatan religius.

beberapa inovasi yang berbasis religius yang tengah diterapkan diantaranya :

1.SOWALIWA (Sholat Wajib Lima Waktu)

Yaitu suatu pola pengasuhan yang mewajibkan praja muslim untuk sholat lima waktu secara berjamaah di masjid IPDN Kampus Sumatera Barat, kenijakan ini sudah diterapkan sejak akhir tahun 2015 silam dan mendapat respon yang positif dari praja yang bersangkutan.

2.Alqur’an Everyday

Setiap praja (sebutan untuk peserta didik IPDN) diwajibkan untuk melakukan tilawah qur’an minimal 2 halaman dalam 1 hari, kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan sholat isya berjamaah

3.JUMLING (Jumat Keliling)

Sesuai dengan namanya, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi praja untuk berintegrasi ditengah-tengah masyarakat dalam pelaksanaan sholat jumat bagi praja muslim laki-laki, praja juga diberikan amanah untuk menjadi petugas sholat jumat.

4.PESILATPRA (Pesantren Kilat Praja)

Kegiatan ini dilakukan pada akhir pekan setiap minggunya, sebanyak 20 orang praja dikirimkan ke pesantren-pesantren untuk berintegrasi dengan santri dan mendapatkan pendalaman ilmu agama disana.

Sebenarnya ada 11 (khusus praja muslim) pola pengasuhan baru yang berbasis religius di IPDN kampus sumatera barat, tidak hanya bagi praja muslim metode ini juga di terapkan untuk praja yang beragama lain, seperti menambah intensitas pendalaman Al-kitab, sharing keluarga asuh dan Menghapal do’a-do’a bagi Praja Nasrani.

Selain metode pengasuhan yang baru, pemberian sanksi bagi praja yang melakukan pelanggaran juga diarahkan kepada tugas keagaamaan yang bersifat mendidik, seperti mencatat dan menghapal ayat Al-qur’an, kalimat Istigfar, menjadi Muazin, bahkan sampai kepada wajib melakukan Sholat Sunnah jika melakukan pelanggaran sedang seperti merokok.  

Setelah satu semester berjalan ternyata metode pengasuhan yang dimaksud sangat efektif, hal tersebut terbukti dari data pelanggaran Praja yang menurun secara signifikan.

Setiap Agama pastilah mengajarkan nilai-nilai positif yang dapat diterapkan dalam pemerintahan, Kejujuran dan kepatuhan akan perintah tuhan merupakan suatu cara yang efektif untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas, diharapkan kebiasaan ini dibawa oleh Praja sebagai seorang Birokrat ketika bekerja dilapangan nantinya, yang benar-benar bekerja  amanah, ikhlas dan Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golong (Ambegparamarta). Dan yang paling penting terbebas dari melakukan perbuatan tercela ‘KORUPSI’ yang bertentangan dengan Kode Kehormatan Praja dan Hasta Budi Bhakti Pamong Praja. (AHP)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun