Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya. Pada tanggal 17 Febuari 2013 lalu, saya bersama teman-teman gereja,sebut saja PRBI Vitara menugnjungi sebuah komunitas sosial yang berlokasi di Jln. Bakti No. 57, Cilincing - Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang bernama HOME (House of Mercy). Sebuah komunitas yang awalnya didirikan oleh seorang pemuda bernama Dewa Klasik empat tahun yang lalu, tepatnya 14 Febuari 2009 yang kini hanya diurus oleh 3 staff inti, yaitu Bunda Yudith, Kak David, dan Kak Ervana. HOME itu awalnya merupakan tempat bimbingan belajar untuk anak-anak tidak mampu yang berada di daerah sekitarnya. Namun, saat ini, komunitas sosial yang memiliki anak didik lebih dari 400 itu tidak hanya bergerak di bidang pendidikan. HOME mulai memikirkan kesejahteraan anak didiknya. Kadang, anak-anak tersebut menginap dan makan di sana. Bahkan HOME juga membantu biaya sekolah mereka, walaupun bagi sekolah negeri biaya SPP sudah banyak yang gratis. Namun, mereka memerlukan seragam, buku, alat tulis, dll HOME berusaha memenuhi itu. HOME ini tidak hanya mengajarkan tentang semua pelajaran sekolah, tapi juga memberikan pelajaran character building ataupun berbagai ketrampilan. Dan juga di HOME, anak-anak itu mendapat perhatian dan kasih sayang yang mungkin tidak mereka dapatkan di rumah mereka masing-masing. Tiga staff inti yang mengurus HOME telah meninggalkan zona nyaman mereka sejak 4 tahun yang lalu. Dua di antara mereka sudah tidak bekerja dan hanya mengurus HOME. Memang, bukan suatu hal yang mudah, HOME berdiri atas dasar tekad dan kesungguhan hati. Segala rintangan telah mereka lalui sampai bisa mempertahankan HOME selama 4 tahun. Bagi mereka, anak-anak itu adalah masa depan mereka dan itu adalah komitmen mereka sampai saat ini. Saat kami berkunjung di sana,kami membuat beberapa acara, sebut saja permainan. Anak-anak itu begitu antusias dan membuat saya pribadi lebih antusias. Dan saat pertunjukan drama yang dibawakan oleh teman-teman PRBI Vitara, anak-anak itu begitu terhibur dan tertawa, saya rasa senyum dan tawa anak-anak inilah salah satu yang membuat Bunda Yudith,dkk berjuang mempertahankan HOME sampai saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H