Mohon tunggu...
Tmarsyam
Tmarsyam Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Seorang freelancer penulis fiksi. Pengurus beberapa personal blog. Kunjungi akun instagramnya di tautan terlampir. Salam literasi!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pesan dari Ruang Gelap untuk Andrew

3 Juni 2018   22:21 Diperbarui: 5 Juni 2018   20:27 3401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari arah belakang, aku tahu itu mama yang sedang berdiri. Dia berdiri sambil melihat satu foto, entah foto siapa itu. Dan aku mencoba mendekatinya. Sampai akhirnya aku tahu itu fotoku yang sedang dipegang dan diperhatikan sangat dalam oleh mamaku. Lalu kulihat air matanya tumpah tak tertahan lagi.

"Ma, kenapa?" tanyaku.

Mama terus saja menangis tak berhenti. Meskipun aku berusaha untuk membuatnya berhenti menangis, tapi sepertinya aku gagal melakukan itu. 

Lalu papa tampak hadir mendekati mama, mendaratkan tangannya dipundak mama dan mengusap-usapnya.

"Sabar, sayang." itu yang aku dengar dari papa.

Ada apa sebenarnya ini? Kenapa denganku? dan kenapa mama tidak meresponiku?

Aku bertambah bingung. mungkin mama tidak bisa mendengarku, mungkin papa akan bisa.

"Pa, kenapa?" tanyaku 

Dan aku pun gagal untuk itu. Dia sama sekali juga tidak mendengarkanku. Sepertinya tidak ada yang salah dengan mereka tapi aku.

Hingga semua orang lalu-lalang mempersiapkan semuanya, juga orangtuaku. Aku lihat jam sudah menunjukkan siang hari. Ini waktu yang tepat untuk menemui Andrew karena sudah pulang dari sekolah.

Aku segera bergegas meninggalkan rumah. Aku berlari menuju rumah Andrew. Aku sudah tidak sabar untuk cerita banyak hal padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun