Mohon tunggu...
Faiz Qasthalani
Faiz Qasthalani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis dan juga mengeksplorasi dunia yang luas ini.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efektifitas Bursa Kerja Khusus SMKN 1 Singosari dalam Memfasilitasi Calon Tenaga Kerja Lulusan SMK

28 Juni 2024   19:46 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:55 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Persentase Pelatihan Pembuatan CV Dari Pihak Sekolah

EFEKTIVITAS BURSA KERJA KHUSUS SMKN 1 SINGOSARI DALAM MEMFASILITASI CALON TENAGA KERJA LULUSAN SMK

 

1Ahmad Munawwirul Furqunul Khulidi, 2Achmad Zulva Al Hafiz, 3Faiz Qasthalani Hartono , 4Wahyu Puspa Wijaya

1,2,3Universitas Negeri Malang, 4SMK Negeri 1 Singosari

e-mail : ahmad.munawwirul2105136@students.um.ac.id

Abstrak : Pengangguran merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyumbang angka pemngangguran di Indonesia adalah lulusan SMK, sedangkan seharusnya SMK merupakan instansi pencetak calon tenaga kerja namun realitanya banyak lulusan SMK yang menganggur sampai saat ini. Dalam hal ini upaya sekolah adalah menciptakan BKK untuk menanggulangi masalah pengangguran lulusan SMK. Tidak sampai disitu BKK sendiri di hadapi dengan beberapa masalah dalam pelaksanannya seperti beberapa bentuk pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sumber data alumni SMK Negeri 1 Singosari yang berjumlah 20 orang. Pengumpalan data menggunakan Google Form dan berdasarkan hasil yang telah diperoleh tidak semua alumni mendapatkan pelatihan dari pihak sekolah secara merata. Oleh karena itu diperlukan peningkatan program pelatihan yang dilakukan oleh BKK.

 

Kata Kunci: Pengangguran, BKK, Pelatihan

 

Abstract : Unemployment is one of the main challenges faced by many developing countries, including Indonesia. One of the contributors to the unemployment rate in Indonesia is vocational school graduates. Even though vocational school graduates are supposed to be agencies producing prospective workers, in reality many vocational school graduates are currently unemployed. In this case, the school's effort is to create a BKK to overcome the problem of unemployment of vocational school graduates. It doesn't stop there that BKK itself is faced with several problems in its implementation, such as several forms of training. This research uses a quantitative descriptive method with data sources from 20 alumni of SMK Negeri 1 Singosari. Data collection uses Google Form and based on the results obtained, not all alumni receive training from the school equally. Therefore, it is necessary to increase the training program carried out by BKK.

 

Keywords: Unemployed, BKK, training

 

 

PENDAHULUAN

Pengangguran merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah pengangguran di Indonesia telah menjadi isu yang kompleks dan multifaset, yang mencerminkan berbagai dinamika ekonomi, sosial, dan politik. Pengangguran tidak hanya berpengaruh terhadap individu yang tidak memiliki pekerjaan, tetapi juga memiliki dampak luas terhadap masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang TPT terbesar di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Kondisi ini tidak sesuai dengan PP Nomor 17 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa pendidikan vokasi bertujuan untuk mencetak lulusan yang siap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pengangguran lulusan SMK, mengidentifikasi variabel-variabel penyebab lulusan SMK menjadi pengangguran dan mengetahui kecenderungan variabel-variabel yang digunakan. Data yang digunakan adalah Sakernas Februari 2020. (Fadilla, 2020:1).

Angka pengangguran di Indonesia ini menjadi sangat meningkat karena dampak dari pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal tahun 2020. Ada banyak pegawai yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun tidak hanya pada sektor perusahaan saja, akan tetapi juga berdampak pada calon tenaga kerja atau canaker, khususnya pada canaker lulusan SMK.

Seperti yang kita ketahui bahwa lulusan dari SMK saat ini adalah salah satu penyumbang angka pengangguran di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) merupakan kontributor terbesar Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2021. Selain itu, TPT lulusan SMK/MAK antara perempuan dan laki-laki masih memiliki perbedaan yang cukup besar. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021, TPT perempuan lulusan SMK/MAK mencapai 10,17 persen sementara TPT laki-laki lulusan SMK/MAK mencapai 11,57 persen (Hermawan, A., Mufiedah, M., Madina, V., Santika, Z. M., Kasim, M. F. and Siagian, T. H, 2023).

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa Pemerintah berkewajiban dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan melalui beberapa upaya, salah satunya adalah melalui pelayanan penempatan tenaga kerja. Selanjutnya Pasal 31 dalam Permenaker Nomor 39 tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja menetapkan bahwa penempatan tenaga kerja dapat dilakukan oleh Bursa Kerja Khusus yang dibentuk pada satuan pendidikan menengah, satuan pendidikan tinggi maupun lembaga pelatihan kerja.

Bursa Kerja Khusus atau yang disingkat BKK biasanya dibentuk oleh satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. BKK sendiri menjadi salah satu bagian penting dalam tolak ukur keberhasilan pendidikan SMK karena BKK adalah salah satu lembaga yang cukup berperan dalam optimalisasi lulusan SMK. BKK sendiri biasanya bekerja dengan cara pemberian informasi tentang lowongan kerja, melaksanakan pemasaran, dan penyaluran lulusan SMK.

Dapat dilihat pada gambar 1, persentase pelatihan pembuat CV yang diberikan oleh pihak menunjukkan bahwa 20% alumni SMK Negeri 1 Singosari tidak mendapatkan pelatihan pembuatan CV.

Gambar 2. Pelatihan Wawancara Dari Pihak Sekolah
Gambar 2. Pelatihan Wawancara Dari Pihak Sekolah
Dapat dilihat pada gambar 2, presentase pelatihan wawancara yang diberikan oleh pihak sekolah dari sampel yang di dapat 60% menyatakan bahwa sekolah memberikan pelatihan. Dari sini dapat disimpulkan pihak sekolah harus lebih memaksimalkan lagi mengenai pelatihan untuk memperoleh kualitas siswa yang lebih baik.

Gambar 3. Presentase pelaksanaan tes koran
Gambar 3. Presentase pelaksanaan tes koran
Dapat dilihat pada gambar 3, presentase mengenai pelaksanaan tes koran di dapat 60% menyatakan bahwa sekolah melaksanakannya tapi kurang merata, hal tersebut di simpulkan dari pernyataan 40% belum mendapati pelaksanaan tes koran sehingga kedepannya sekolah harus mengupayakan lagi untuk memaksimalkan hasil pelaksaan tes koran yang merata pada seluruh siswa di sekolah.

SIMPULAN

            Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemfasilitasian BKK di SMK Negeri 1 Singosari belum maksimal, hal tersebut bisa kita simpulkan dari sampel yang sudah di ambil. Beberapa sampel yang diambil mulai dari hasil pelatihan pembuatan cv, psikotes dan wawancara, beberapa pelatihan ini belum merata di seluruh jajaran siswa di SMK Negeri 1 Singosari sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah mampu memfasilitasi  siswa maupun alumni dalam hal persiapan dan mencari kerja seperti melakukan penambahan pelatihan psikotest, serta perbedaan interview HR dan interview user, lalu pada masing -- masing bidang jurusan diharapkan setiap Hari Sabtu melakukan praktikum dan pematerian setiap siswa untuk mengetahui tolak ukur pemahaman siswa terhadap pengetahuan di bidang jurusannya. Beberapa hasil pelatihan yang telah dituliskan merupakan saran dari sampel yang sudah di sebar ke alumni. Sehingga diharapkan sekolah khususnya pihak BKK dapat memberikan pelatihan yang lebih intensif kepada siswa maupun alumni guna memberikan output yang optimal kepada calon tenaga kerja.

DAFTAR RUJUKAN

  • Hermawan, A., Mufiedah, M., Madina, V., Santika, Z. M., Kasim, M. F., & Siagian, T. H. (2023). Kesenjangan Kondisi Pengangguran Lulusan SMK/MAK di Indonesia: Analisis Antargender dan Variabel-Variabel yang Memengaruhinya. Jurnal Ketenagakerjaan, 18(3), 262--277. https://doi.org/10.47198/jnaker.v18i3.246
  • Wijaya, M., & Utami, E. (2021). Determinan Pengangguran Lulusan SMK di Indonesia Tahun 2020. Seminar Nasional Official Statistics, 2021(1), 801-810. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1048

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun