Mohon tunggu...
Tju Meriana
Tju Meriana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen / Edukator / Konselor / Motivator

Saya edukator yang fokus pada bidang psikologi dan pendidikan, tertarik juga membahas perkembangan anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Karakteristik Gen Z

24 Januari 2025   07:42 Diperbarui: 24 Januari 2025   07:42 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menjadi guru tidak hanya sekedar membagikan pengetahuan, tetapi juga mengenali potensi peserta didik, menambahkan pengalaman berharga dan membentuk karakter positif peserta didik."

Dalam mempersiapkan diri untuk mengajar, materi memanglah harus kita kuasai, namun yang tak kalah penting juga menguasai kelas kita, yaitu peserta didik kita. Dengan mengenali karakteristiknya, maka kita akan lebih mudah mengembangkan modul ajar kita, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal.

Gen Z merupakan generasi  yang lahir sekitar tahun 1997-2012, mereka lahir di tengah semakin berkembangnya teknologi dan berbagai kemudahan akses informasi maupun kecepatan dalam penyajian. Tidaklah heran mereka pun tumbuh dengan "cara menyikapi hidup" yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Karakteristik Gen Z pada umumnya yang diketahui yaitu mereka melek teknologi, kreatif, punya toleransi yang tinggi, ingin mendapatkan pengakuan, menghargai rasionalitas, namun mereka juga kebanyakan takut ketinggalan tren, atau yang dikenal dengan FOMO, Fear of Missing Out.

Lalu bagaimana menyikapi Gen Z ? Gampang-gampang susah, tapi setidaknya kita dapat melihat kekuatan mereka untuk difokuskan dalam pengembangan dirinya, serta kelemahannya kita antisipasi agar tidak mendominasi.

Jika kita ada pengajar, pendidik, atau orangtua marilah kita kuatkan jalinan komunikasi dengan Gen Z, selain melatih kemampuan interpersonal mereka, kita juga memastikan bahwa mereka hidup dalam "dunia nyata" bukan di "dunia maya." Mereka perlu belajar untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, meskipun mereka besar bersama kecanggihan teknologi.

Bagaimana dengan keadaan di dalam kelas? Tentunya sama seperti persiapan lainnya dalam manajemen kelas, kita dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Dengan memberikan dukungan untuk mereka mengungkapkan pemikiran kritisnya, kreativitasnya, diharapkan kelas menjadi tempat yang nyaman bagi mereka mengoptimalkan potensi.

Mari para tenaga pendidik kita bentuk generasi selanjutnya jauh lebih baik lagi.
Semoga melalui artikel ini, kita dapat semakin memahami karakteristik peserta didik kita dan  dapat bersama-sama membentuk karakter positif mereka.

Semangat para pendidik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun