-Memfasilitasi dan mendukung buah hati menggapai impian-
Menavigasi berarti mengendalikan atau mengarahkan sesuai jalur. Navigasi adalah proses menentukan arah dan posisi suatu kendaraan atau kapal untuk mencapai tujuan. Navigasi juga bisa diartikan sebagai seni atau ilmu untuk mengendalikan dan membaca pergerakan kendaraan. Â Pertanyaannya, jalur yang mana? Kemana tujuannya? Â Jalur pilihan siapa yang digunakan? Adakah peta/ petunjuk yang ada atau telah dibuat sebelumnya? Siapa navigatornya? Ayah kah? Ibu kah?
Orangtua seharusnya menjadi navigator dalam perjalanan kehidupan keluarga dengan petunjuk yang sudah diuji dan dibahas selama pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Setiap anak dikaruniakan dengan talenta dan potensi mereka masing-masing yang terbaik dari Tuhan. Mereka mengembangkan potensinya dan kompetensinya didampingi kita sebagai orangtua.
Mereka menunjukkan potensinya dalam tumbuh kembangnya, dan tugas orangtua mendiskusikan serta memfasilitasi agar anak dapat dengan mengoptimalkan kesemuanya itu.
Mari sinkronkan potensi dan cita-cita. Ditilik juga cita-cita siapakah yang sedang diukir? Ingat  ya,, potensi anak, cita-cita anak. Tugas orangtua adalah memfasilitasi dan mendukung mereka.
Adakah kita sebagai orangtua menerima setiap perubahan dalam kehidupan ini dan memberikan arahan dan mengedukasi pada anggota keluarga? Â Saat ini pilihan ragam profesi semakin kaya dan lengkap. Namun profesi se"konvensional" apapun,, tetap dibutuhkan basicnya untuk mendukung profesi modern yang berkembang sesuai teknologi.
Di usia remaja, sudah saatnya bagi mereka untuk menentukan identitasnya, mereka berkembang dalam masa yang krusial, secara individu bertumbuh, tetapi juga harus berperan dalam lingkup sosial, mereka barusaja menjadi remaja, tetapi juga harus memikirkan hal yang lebih dewasa dan masa depannya.
Mereka perlu didukung atau dimotivasi dengan kebutuhan untuk mencapai kompetensinya di area tertentu dalam kehidupannya. Mereka eksplor berbagai kompetensi untuk mereka capai dan akhirnya mereka geluti.
Bicara soal kompetensi juga terkait passion, artinya si anak telah berjuang/ berkorban / menderita untuk dapat melakukan kompetensi tersebut, karena dari berbagai kesulitan yg ada, kesulitan inilah yg mampu ia kuasai.
Dari semua pengalamannya mencoba dan mencari ajarkan pada mereka untuk never give up.. terutama di tengah gempuran hal-hal instan di hidupnya dan berbagai permakluman dalam kegagalan dan kelemahan..padahal semua itu tetap pengalaman ada guru, mereka belajar dari kegagalan untuk mendapatkan strategi menuju sukses.
Jika tidak ada yang dicapai,, maka anak akan mengalami role confusion,, mereka menahan komitmen terhadap suatu identitas.
Parents harus lakukan apa?
Terbuka dalam diskusi, dampingi dan dukung mereka.
Jalin komunikasi terbaik dengan mereka, karena begitu mereka melangkah menjadi mahasiswa,, parents akan mulai kehilangan waktu intensif lagi dengan mereka. dengan usia dan ragam kesibukannya.
masih ada waktu, set the time right now.
Apa saja yg dibahas?.. all,,semuanya, sebisa mungkin bahas dari A-Z nya mereka.
Mendampingi dan mendukung kebutuhan mereka menggapai impiannya. sambil diarahkan sesuai dengan berbagai value dalam keluarga.
Sebagai bekal tambahan, kita bahas soft skills. Secara singkat saja sebagai coachnya apa saja yg harus kita lakukan.
Apa saja sih? Communication, Emotional Intelligence, Time Management, Creativity, Critical Thinking, Adaptability, dan Team Work.
Selamat bernavigasi,, berkendaralah dengan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H