Mohon tunggu...
Tri Djoko Santosa
Tri Djoko Santosa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/Manajer/pengusaha UMKM

Saya seorang dosen Manajemen dan Bisnis dan Manajer Penerbitan. Peminatan saya di bidang penulisan, pendidikan, manajemen,, bsinis, UMKM.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi untuk Masa Depan, Dukung 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

27 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   15:56 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berolahraga sebagai salah satu Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (Sumber: Isti)

Peran Masyarakat, Ekosistem yang Mendukung

Selain sekolah dan keluarga, masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam mendukung keberhasilan gerakan ini. Komunitas lokal dapat menjadi wadah untuk memperkuat penerapan 7 kebiasaan melalui berbagai kegiatan, seperti program mentorship, kegiatan sukarela, atau klub pemuda. Peran media massa juga tidak kalah penting. Media dapat menjadi alat untuk mempromosikan nilai-nilai positif dari 7 kebiasaan ini melalui kampanye publik, artikel inspiratif, dan konten edukasi. Dengan demikian, masyarakat luas dapat terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak-anak Indonesia.

Peran Dunia Usaha: Investasi Jangka Panjang

Dunia usaha memiliki peran strategis dalam mendukung program ini. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan dapat mendukung pengembangan program 7 kebiasaan ini melalui bantuan finansial, penyediaan sumber daya, atau pelatihan berbasis keterampilan. Selain itu, dunia usaha juga dapat menjadi tempat bagi anak-anak untuk melihat langsung bagaimana nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerja sama, dan inovasi diterapkan dalam dunia nyata. Dengan menjalin kerja sama dengan sekolah dan komunitas, perusahaan dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi dunia kerja.

Kolaborasi untuk Masa Depan

Keberhasilan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pendidik, orang tua, masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem yang mendukung. Setiap pihak memiliki peran yang unik dan saling melengkapi, sehingga upaya bersama ini dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Sebagai contoh, sebuah sekolah yang menerapkan 7 kebiasaan dalam kurikulum dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai tersebut. Orang tua juga dapat dilibatkan dalam kegiatan sekolah untuk memperkuat komunikasi antara rumah dan sekolah. Sementara itu, dunia usaha dapat mendukung dengan menyediakan sumber daya atau memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui program magang atau kunjungan industri.

Menatap Masa Depan dengan Optimisme

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat memiliki potensi besar untuk mengubah wajah pendidikan dan membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan global. Anak-anak Indonesia bukan hanya akan menjadi individu yang cerdas dan kompeten, tetapi juga pemimpin yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Namun, perjalanan ini tidak akan mudah. Diperlukan komitmen, kerja keras, dan kesabaran untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini benar-benar tertanam dalam kehidupan anak-anak kita. Mari kita bersama-sama mendukung gerakan ini, karena masa depan Indonesia ada di tangan mereka. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan masa depan yang cerah untuk anak-anak Indonesia. Mereka bukan hanya menjadi hebat untuk diri mereka sendiri, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara. Saatnya kita bertindak bersama untuk masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun