Jalannya tertatih
dalam benaknya sudah tertera peta pulang
tapi tak mampu menemukan arah barat
perjalanannya merupakan putaran lingkaran sempurna yang selalu kembali ke titik asal
sambil memuntahkan ribuan kata berduri melukai
menghanguskan roncean bunga yang dibuat selama perjalanan
Batu batu yang disusun di sungai berarus deras
kecuali keajaiban, tak akan membuatnya menjadi gedung
perjalanan menyulam kelam dalam warna abu abu adalah pilihan
sehingga ribuan jalinan kata yang tercipta seperti kelap kelip bintang yang terlihat di langit malam tanpa hujan
hanya memandangnya, tanpa bisa terpuaskanÂ
Perempuan kalap dan laki-laki gagap berjalan di jalurnya masing masing
berharap sampai pada mimpi yang ternyata selalu mereka robek berulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H