Judul Buku      :  Berburu Rindu
Pengarang       :  Mim Yudiarto
Penerbit         :  IPB Press
Cetakan         :  Pertama tahun 2016
Jumlah Halaman  : 114 hal + 8 Romawi
Harga          : Rp. 100.000
Berburu Rindu
Aku berburu di kegelapan malam.
Di antara tajam duri rotan dan suluran akar yang bisa menyesatkan jalan.
 Mencari setitik rindumu yang kau sembunyikan.
 Begitu rapat sampai tetesan embun teredup pun tak mampu mencapainya.Â
Hampir aku terhumbalang karena derasnya tajuk menutupi. Membantumu dengan rela hati sembunyikan semakin dalam.
 Sejenak aku hentikan perburuan. Letih aku, terlebih lagi semua seolah melindungimu.
Tapi putus asa tak ada dalam kitab hatiku.
Aku coba lagi berburu di gaduhnya siang.Â
Di antara rimbunnya gedung dan dermaga tua yang hampir roboh terjengkang.Â
Mencari setitik rindumu yang lagi lagi kau sembunyikan.Â
Begitu transparan hingga sama sekali tak mudah untuk dipetakan.Â
Bukan hampir lagi aku terpelanting di sela sela selokan. Gelagapan meraih pegangan pada besi dan papan yang berserakan. Kemudian berdiri dan mematung dalam keterpakuan. Tetap saja tak bisa ditemukan.
Tapi berhenti bukanlah pelajaran yang aku warisi dari mimpi.
Aku akan tetap terus mencari.
 Sampai kata rindu tak pernah terpakai lagi di bumi ini.
Jakarta, 8 Juni 2016
Puisi berburu rindu di atas adalah puisi yang terletak  pada cover buku puisi berburu rindu karya Mim Yudiarto.  Buku ini didesain dengan apik oleh Agatha Novi Wahyu Widari dengan puisi pembuka yang sesuai dengan judul bukunya berburu rindu.  Puisi  yang ditampilkan pada cover buku tersebut dapat membantu calon pembaca untuk mengetahui isi buku puisi tersebut.Â
Dari Puisi di cover depan buku ini, pembaca di ajak untuk memahami betapa melelahkannya berburu rindu itu sehingga terdapat kata terhumbalang., terbayangkan lelahnya apalagi jika rindu itu belum dapata dipetakan. Yang unik dari buku ini adalah menceritakan bagaimana rangkuman perjalanan kisah perburuan rindu  manusia selama perjalanan hidupnya, yang disarikan dalam bentuk puisi.
Dimulai dengan berburu rindu yang personal hingga universal. Perburuan rindu atas cinta sepasang kekasih, rindu pada  cinta ibu,  perburuan rindu dalam perjuangan hidup hingga akhirnya tiba pada perburuan rindu pada sang Pencipta. Sehingga tepatlah jika kumpulan puisi pada buku berburu rindu ini terbagi menjadi tiga bab yaitu bab tentang berburu rindu di hati, hidup dan jiwa.
Pada bab pertama berburu rindu di hati berisi tentang puisi puisi rindu akan cinta antara dua pasang manusia. Kekaguman pada kekasih hati, mimpi tentang pujaan hingga betapa susahnya untuk rindu pada belahan jiwa tempat cinta dijatuhkan. Hal ini dapat di baca dari judul judul puisi yang ada di bab 1 seperti, Aku, Pujaanku, Kaku atau  Sajak cinta untuk Neng.
Pada bab selanjutnya perburuan rindu mulai berpijak pada kenyataan hidup dan rindu akan bagaimana rasa kasih sayang  ibu.
Di bab ini kita diajak berimajinasi melalui kata kata dalam puisi betapa sesungguhnya perjuangan dalam bertahan hidup dan mempertahankan hidup di dunia nyata adalah sebenarnya berdasarkan tujuan untuk berburu rindu di hidup.  Berburu rindu untuk bertahan hidup. Berburu harapan dan mempertahankan harapan.  Tergambar jelas  pada puisi "Sebuah Kedai, Sebuah Pojok, sebuah Metropolitan".
Pada Bab akhir buku puisi ini  menceritakan tentang akhir dari perburuan rindu seorang manusia adalah berburu rindu di jiwa. Perburuan akan rindu pada cinta sang pemilik semesta.  Sebuah perjalanan akhir dari berburu rindu setiap manusia adalah menemukan rindu pada sang Pencipta.
Yang memberikan kehidupan, nikmat, nafas dan merasakan cinta.  Kesimpulannya  tujuan akhir dari berburu rindu adalah berburu rindu di jiwa tempat ketenangan dan kebahagian sejati berada yang dianugerahkan sang pencipta. Berburu rindu di  jiwa hingga dapat menemukan jalan pada sang pemberi Nafas pada sang pemilik sebenar-benarnya cinta. Pada sebenar-benarnya rindu yang seharusnya ada.
Keunikan lain dari buku puisi berburu rindu Mim Yudiarto ini adalah kita dapat menemukan catatan kaki  mengenai tanggapan atau kesimpulan pembaca dari puisi tersebut.
Catatan kaki ini di sajikan dalam bentuk bahasa sederhana mudah dipahami bahkan terkadang disajikan dengan jenaka tetapi tetap cerdas.Buku berburu rindu ini adalah buku pertama dari seorang Mim Yudiarto yang mengaku sebagai petugas kata dan dicetak oleh IPB Press.  Terdiri dari  115 judul puisi.  Buku ini merupakan buku ke 1 dari Tetralogi Puisi seorang Mim Yudiarto .
Ada beberapa puisi yang memang perlu dibaca berulang untuk dapat ditangkap maknanya secara jelas, terutama bagi yang baru pertama kali membaca puisi  tetapi pada umumnya secara keseluruhan kumpulan puisi Mim Yudiarto ini dapat dijadikan rekomendasi sebagai pelengkap perpustakaan sekolah dan koleksi pribadi seorang penyuka puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H