Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Resensi] Berburu Rindu, Puisi Mim Yudiarto untuk Para Pemburu Rindu

4 November 2018   19:40 Diperbarui: 4 November 2018   20:07 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu rindu buku ke 1 (doc pribadi)


Judul Buku           :  Berburu Rindu

Pengarang            :  Mim Yudiarto

Penerbit                :  IPB Press

Cetakan                :  Pertama tahun 2016

Jumlah Halaman  : 114 hal + 8 Romawi

Harga                   : Rp. 100.000

Berburu Rindu

Aku berburu di kegelapan malam.

Di antara tajam duri rotan dan suluran akar yang bisa menyesatkan jalan.

 Mencari setitik rindumu yang kau sembunyikan.

 Begitu rapat sampai tetesan embun teredup pun tak mampu mencapainya. 

Hampir aku terhumbalang karena derasnya tajuk menutupi. Membantumu dengan rela hati sembunyikan semakin dalam.

 Sejenak aku hentikan perburuan. Letih aku, terlebih lagi semua seolah melindungimu.

Tapi putus asa tak ada dalam kitab hatiku.

Aku coba lagi berburu di gaduhnya siang. 

Di antara rimbunnya gedung dan dermaga tua yang hampir roboh terjengkang. 

Mencari setitik rindumu yang lagi lagi kau sembunyikan. 

Begitu transparan hingga sama sekali tak mudah untuk dipetakan. 

Bukan hampir lagi aku terpelanting di sela sela selokan. Gelagapan meraih pegangan pada besi dan papan yang berserakan. Kemudian berdiri dan mematung dalam keterpakuan. Tetap saja tak bisa ditemukan.

Tapi berhenti bukanlah pelajaran yang aku warisi dari mimpi.

Aku akan tetap terus mencari.

 Sampai kata rindu tak pernah terpakai lagi di bumi ini.

Jakarta, 8 Juni 2016

Puisi berburu rindu di atas adalah puisi yang terletak  pada cover buku puisi berburu rindu karya Mim Yudiarto.   Buku ini didesain dengan apik oleh Agatha Novi Wahyu Widari dengan puisi pembuka yang sesuai dengan judul bukunya berburu rindu.   Puisi  yang ditampilkan pada cover buku tersebut dapat membantu calon pembaca untuk mengetahui isi buku puisi tersebut. 

Dari Puisi di cover depan buku ini, pembaca di ajak untuk memahami betapa melelahkannya berburu rindu itu sehingga terdapat kata terhumbalang., terbayangkan lelahnya apalagi jika rindu itu belum dapata dipetakan. Yang unik dari buku ini adalah menceritakan bagaimana rangkuman perjalanan kisah perburuan rindu  manusia selama perjalanan hidupnya, yang disarikan dalam bentuk puisi.

Dimulai dengan berburu rindu yang personal hingga universal. Perburuan rindu atas cinta sepasang kekasih, rindu pada  cinta ibu,  perburuan rindu dalam perjuangan hidup hingga akhirnya tiba pada perburuan rindu pada sang Pencipta. Sehingga tepatlah jika kumpulan puisi pada buku berburu rindu ini terbagi menjadi tiga bab yaitu bab tentang berburu rindu di hati, hidup dan jiwa.

Pada bab pertama berburu rindu di hati berisi tentang puisi puisi rindu akan cinta antara dua pasang manusia. Kekaguman pada kekasih hati, mimpi tentang pujaan hingga betapa susahnya untuk rindu pada belahan jiwa tempat cinta dijatuhkan. Hal ini dapat di baca dari judul judul puisi yang ada di bab 1 seperti, Aku, Pujaanku, Kaku atau  Sajak cinta untuk Neng.

Pada bab selanjutnya perburuan rindu mulai berpijak pada kenyataan hidup dan rindu akan bagaimana rasa kasih sayang  ibu.

Di bab ini kita diajak berimajinasi melalui kata kata dalam puisi betapa sesungguhnya perjuangan dalam bertahan hidup dan mempertahankan hidup di dunia nyata adalah sebenarnya berdasarkan tujuan untuk berburu rindu di hidup.  Berburu rindu untuk bertahan hidup. Berburu harapan dan mempertahankan harapan.  Tergambar jelas  pada puisi "Sebuah Kedai, Sebuah Pojok, sebuah Metropolitan".

Pada Bab akhir buku puisi ini  menceritakan tentang akhir dari perburuan rindu seorang manusia adalah berburu rindu di jiwa. Perburuan akan rindu pada cinta sang pemilik semesta.  Sebuah perjalanan akhir dari berburu rindu setiap manusia adalah menemukan rindu pada sang Pencipta.

Yang memberikan kehidupan, nikmat, nafas dan merasakan cinta.  Kesimpulannya  tujuan akhir dari berburu rindu adalah berburu rindu di jiwa tempat ketenangan dan kebahagian sejati berada yang dianugerahkan sang pencipta. Berburu rindu di   jiwa hingga dapat menemukan jalan pada sang pemberi Nafas pada sang pemilik sebenar-benarnya cinta. Pada sebenar-benarnya rindu yang seharusnya ada.

Keunikan lain dari buku puisi berburu rindu Mim Yudiarto ini adalah kita dapat menemukan catatan kaki  mengenai tanggapan atau kesimpulan pembaca dari puisi tersebut.

Catatan kaki ini di sajikan dalam bentuk bahasa sederhana mudah dipahami bahkan terkadang disajikan dengan jenaka tetapi tetap cerdas.Buku berburu rindu ini adalah buku pertama dari seorang Mim Yudiarto yang mengaku sebagai petugas kata dan dicetak oleh IPB Press.  Terdiri dari  115 judul puisi.  Buku ini merupakan buku ke 1 dari Tetralogi Puisi seorang Mim Yudiarto .

Ada beberapa puisi yang memang perlu dibaca berulang untuk dapat ditangkap maknanya secara jelas, terutama bagi yang baru pertama kali membaca puisi  tetapi pada umumnya secara keseluruhan kumpulan puisi Mim Yudiarto ini dapat dijadikan rekomendasi sebagai pelengkap perpustakaan sekolah dan koleksi pribadi seorang penyuka puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun