Agar Dapat Menikmati Hidup Damai Hingga MenuaÂ
Merawat relationship dengan orang lain tentu saja sangat baik. Tetapi janganlah sampai kita lupa merawat relationship dengan anak anak kita sendiri.Â
Sewaktu anak anak masih kecil, sikap yang kita tunjukan sebagai orang tua, umumnya bersifat otoriter. Karena merasa diri sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sedangkan anak anak sebagai sosok yang harus menerima aturan yang kita buat, sebagai sesuatu yang wajib dipatuhi.Â
Tetapi Seiring dengan pertambahan usia dan perubahan zaman, anak anak sudah mulai memiliki keberanian untuk menyampaikan argumentasi. Nah,dimasa anak anak sudah mulai memiliki sudut pandang yang berbeda dengan " undang undang" yang kita berlakukan,kita seharusnya sadar diri, bahwa sudah waktunya untuk menghargai pendapat anak anak kita.
Bila tetap berpegang pada prinsip:"Pokoknya harus begini" maka pada saat itu secara tanpa sadar kita sudah mulai membangun dinding pembatas yang tidak kasat mata dengan anak anak kita.
Akibatnya, anak anak mulai tertutup pada kita sebagai orang tua. Mereka merasa percuma curhat dengan kita sebagai orang tua mereka. Karena hanya akan berakhir dengan melukai perasaan mereka.
Akibatnya, anak anak kita lebih akrab dengan orang lain yang mungkin mau mendengarkan dan menghargai pendapat mereka.Kalau hal ini dibiarkan berlanjut hingga mereka dewasa,maka jangan heran bila hubungan antara kita sebagai orang tua dengan anak anak kita, tak ubahnya bagaikan hubungan antara "orang bawahan" dengan " atasan"
Dan suatu waktu mereka sudah mampu hidup mandiri, maka anak anak akan "resign" dari kehidupan kekeluargaan.
Sekali anak anak" resign " dari kehidupan keluarga,maka ibarat sebatang anak panah lepas dari busurnya, tidak dapat ditarik lagi.
Kebahagiaan terbesar dalam hidup ini adalah hidup dalam kasih sayang dalam keluarga. Kami berdua bersyukur kepada Tuhan,walaupun keluarga kami jauh dari sebutan sempurna, tetapi kami berdua di sayangi anak anak mantu dan cucu mantu serta cicit cicit kami.
Salam sayang dan doa dari kami berdua di Wollongong,New South WalesÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H