Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jadikan Tahun Baru 2025 Sebagai Turning Point

1 Januari 2025   08:35 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:35 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.shutterdtock.com

Tahun Baru adalah simbol dari kesempatan baru. Ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menyusun tujuan baru

Antara lain:

  • dalam karir
  • pendidikan
  • hubungan pribadi
  • kesehatan
  • kehidupan beriman

Mempersiapkan the New Goal di awal tahun memberi kita arah dan fokus untuk menjalani hari-hari yang akan datang

Penting untuk diingat bahwa tujuan yang baik haruslah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). 

Tahun Baru bukan hanya tentang membuat daftar harapan kosong yang sulit tercapai, tetapi tentang merencanakan tindakan konkret yang dapat membawa kita lebih dekat kepada impian kita.

Tidak ada yang salah dengan memulai dari hal-hal kecil. Misalnya, jika salah satu tujuan kita adalah untuk lebih sehat, kita bisa mulai dengan rutinitas olahraga ringan setiap pagi atau memperbaiki pola makan. 

Tujuan ini dapat terus berkembang seiring berjalannya waktu. Yang terpenting adalah kita berkomitmen untuk konsisten dan tidak mudah menyerah.

Tahun Baru sebagai Momentum untuk Perubahan Positif

Tahun Baru sering kali menjadi simbol perubahan. Bagi banyak orang, ini adalah waktu untuk melepaskan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Kita bisa menganggap pergantian tahun sebagai titik balik untuk memulai sesuatu yang lebih baik dalam hidup.

Perubahan tidak selalu mudah, dan tidak semua orang mampu langsung beradaptasi dengan kebiasaan baru.

 Namun, Tahun Baru memberikan kita dorongan semangat untuk memulai langkah pertama menuju perubahan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun