Suatu Masa Kejayaan Akan Memudar
Berada dipuncak perjalanan karir sungguh merupakan sebuah kebahagiaan yang tak ternilai . Kemanapun pergi disambut dengan penuh kehangatan. Dalam setiap pertemuan, selalu mendapatkan tempat duduk dibarisan paling depan.
Tetapi masa kejayaan ini suatu waktu harus ditinggalkan. Suka atau tidak.Â
Nah bagaimana kita harus mempersiapkan mental menghadapi hal ini? Â Bacalah sejarah. Ada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Kutai dan seterusnya. Kini tinggal sebatas sebuah kenangan .Â
Karena itu kita perlu mempersiapkan diri sejak sedini mungkin, agar jangan sampai mengalami Post Power SyndromeÂ
Post Power Syndrome, merupakan istilah dalam ilmu psychology yang merupakan gejala yang dialami oleh setiap orang yang tidak siap mental saat tiba waktunya untuk melepas pekerjaan nya.
Post Power Syndrome bisa datang pada semua lapisan masyarakat yang memiliki pekerjaan rutin, seperti karyawan, guru dosen dan seterusnyaÂ
Memang yang paling merasakan adalah bila seseorang pernah berada di tempat yang "terhormat" dan tiba tiba harus turun panggung.
Kalau biasanya setiap pagi, sudah terjadwal kegiatan sehari penuh, tiba-tiba ia harus tinggal di rumah sepanjang hari. Tidak tahu harus kemana atau melakukan apa.?Â
Perlu Persiapkan Mental
Orang yang tidak mempersiapkan diri sejak sedini mungkin, akan merasakan suatu kegoncangan pada tatanan kehidupan
Tetiba kepribadian berubah:
- mudah emosi
- Pikiran galau
- murungÂ
- semangat hidup menurun
- Â Rasa kekecewaan terhadap orang orang di sekitar, karena merasa tidak lagi dihormati dan disanjung. Kalau selama ini tidak pernah terpikirkan bahwa suatu waktu ia akan "turun" dari kursi kebesarannya, maka memasuki, masa masa pensiun, menjadi sesuatu yang amat menakutkan bagi dirinya.Â
- Intinya adalah orang yang mengalami gejala psikologis seperti ini tidak bisa menerima kenyataan kalau jabatan atau usaha yang pernah ia pegang digantikan oleh orang lain.
Kegalauan dan kegelisahan hati, serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada di luar zona keamanan dan kenyamanannya, dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal.Â
Oleh karena itu pilihan terbaik adalah  jika kita  memasuki masa pensiun, tanpa rasa kekhawatiran yang berlebihan .
Langkah langkah  untuk mencegah terjadinya post power syndrome :
- Memahami bahwa suatu waktu suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain.Â
- Ingatkan diri kita, bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar .
- Yang tidak dapat dihindarkan oleh siapapun.Â
- Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup, maka hati kita menjadi tenang.Â
- Mempersiapkan tabungan sebaik-baiknya/rencana investasi jangka panjang dengan resiko seminim mungkin. Â Â
Walaupun hasilnya tidak besar, tapi setidaknya untuk pengeluaran sehari harian.Â
Berkomunikasi dan "memasyarakatkan diri" dengan baik pada siapa saja tanpa memandang apakah itu selevel ataupun tidak dengan kita.Â
Sehingga ketika memasuki masa pensiun, bila kita memiliki kepribadian yang baik pasti akan tetap akan dihargai dengan baik
 Jangan pernah membanggakan diri, baik karena jabatan, maupun kekuasaan yang kita miliki, pada saat masa jaya.
Janganlah kita pernah mengabaikan prinsip hidup yang satu ini "bahwa segala sesuatu yang sudah berhasil dicapai, tidak akan selamanya kita miliki"Â
Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa pensiun, maka kita dengan berbesar hati dan percaya diri, berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan.
 Hal ini akan mengatur dan mengarahkan langkah langkah kita , sehingga kita mampu melengkapi motto  "Muda berkarya tua tetap berguna".
Renungan kecil di pagi hariÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H