Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Suka atau Tidak

16 Desember 2024   08:03 Diperbarui: 16 Desember 2024   08:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang tidak mempersiapkan diri sejak sedini mungkin, akan merasakan suatu kegoncangan pada tatanan kehidupan

Tetiba kepribadian berubah:

  • mudah emosi
  • Pikiran galau
  • murung 
  • semangat hidup menurun
  •  Rasa kekecewaan terhadap orang orang di sekitar, karena merasa tidak lagi dihormati dan disanjung. Kalau selama ini tidak pernah terpikirkan bahwa suatu waktu ia akan "turun" dari kursi kebesarannya, maka memasuki, masa masa pensiun, menjadi sesuatu yang amat menakutkan bagi dirinya. 
  • Intinya adalah orang yang mengalami gejala psikologis seperti ini tidak bisa menerima kenyataan kalau jabatan atau usaha yang pernah ia pegang digantikan oleh orang lain.


Kegalauan dan kegelisahan hati, serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada di luar zona keamanan dan kenyamanannya, dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal. 

Oleh karena itu pilihan terbaik adalah  jika kita  memasuki masa pensiun, tanpa rasa kekhawatiran yang berlebihan .

Langkah langkah  untuk mencegah terjadinya post power syndrome :

  • Memahami bahwa suatu waktu suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain. 
  • Ingatkan diri kita, bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar .
  • Yang tidak dapat dihindarkan oleh siapapun. 
  • Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup, maka hati kita menjadi tenang. 
  • Mempersiapkan tabungan sebaik-baiknya/rencana investasi jangka panjang dengan resiko seminim mungkin.   


Walaupun hasilnya tidak besar, tapi setidaknya untuk pengeluaran sehari harian. 

Berkomunikasi dan "memasyarakatkan diri" dengan baik pada siapa saja tanpa memandang apakah itu selevel ataupun tidak dengan kita. 

Sehingga ketika memasuki masa pensiun, bila kita memiliki kepribadian yang baik pasti akan tetap akan dihargai dengan baik

 Jangan pernah membanggakan diri, baik karena jabatan, maupun kekuasaan yang kita miliki, pada saat masa jaya.

Janganlah kita pernah mengabaikan prinsip hidup yang satu ini "bahwa segala sesuatu yang sudah berhasil dicapai, tidak akan selamanya kita miliki" 

Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa pensiun, maka kita dengan berbesar hati dan percaya diri, berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan.

 Hal ini akan mengatur dan mengarahkan langkah langkah kita , sehingga kita mampu melengkapi motto  "Muda berkarya tua tetap berguna".

Renungan kecil di pagi hari 

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun