Berarti Menghargai Diri SendiriÂ
Prinsip hidup yang sesungguhnya sangat sederhana, tapi merupakan fondasi dalam menjalin hubungan persahabatan dan keluargaan adalah:" Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan
Sepatah kata, bagaikan pisau bermata dua. Dapat menghibur orang yang mendengarkan, tapi dapat juga melukai perasaan orang. Â Hal ini juga berlaku dalam dunia tulis menulis.Â
Bahkan jauh lebih penting mendapatkan perhatian khusus. Karena salah ucapan boleh jadi dalam beberapa waktu akan dilupakan orang. Tetapi apa yang tertulis akan menjadi abadi . Karena itu perlu dijadikan fondasi dalam berinteraksi di media sosial.
Orang boleh saja menyandang gelar berlapis lapis, bahkan mungkin malahan bergelar Profesor. Namun gelar, hanya predikat yang merujuk pada disiplin ilmu yang ditekuni.
Sama sekali bukan merupakan gambaran kepribadian seseorang .Karena cermin dari kepribadian seseorang, ditakar dari cara berbicaranya dan kata-kata yang keluar dari mulutnya . Di media sosial takaran nya adalah apa yang ditulis.
Sebagai contoh aktual , tokoh-tokoh masyarakat di desa desa,sangat dihormati dan dihargai oleh warganya, Bukan karena titel yang disandangnya, melainkan karena budi pekerti dan kepribadiannya yang mencerminkan, bahwa memang dirinya, layak untuk dijadikan panutan dan dihargai.
Saling Menghargai di Media SosialÂ
Penggunaan kota kata yang tepat dapat membantu menyampaikan ide dengan jelas dan efektif dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam situasi formal.
Sebaliknya satu kosa kata yang tidak tepat bukan hanya mencoreng gambaran kepribadian , tapi sekaligus menenggelamkan tujuan yang ingin dicapaiÂ
Apapun yang kita tulis, terbit dari pikiran dan hati .Secara tidak langsung, sebuah tulisan dapat dikatakan cerminan dari kepribadian Penulisnya. Karena buah pemikiran bersifat abtrak dan tidak terjamah oleh indra penglihatan, maupun pendengaran .Â
Melalui tulisan, maka orang mampu menuangkan  atau menjelmakan apa saja yang ada dipikiran dan hatinya..Maka semakin banyak menulis, berarti semakin banyak jualah seorang Penulis menampilkan dalam bentuk nyata,apa saja yang ada dalam pikiran dan hatinya.
- Kepribadian seseorang ,dapat diukur atau ditakar berdasarkan beberapa hal, antara lain:
Sikapnya dalam berinteraksi
Tutur kata - Tulisan dan KomentarÂ
- Bahasa tubuh ( gesture)
- Kemampuan kontrol diri
Kepribadian seseorang tidak ditakar pada berapa banyak title yang disandang, jabatan ataupun kekayaannya, melainkan dari cara memperlakukan orang lain.
Renungan kecil di Hari Minggu pagiÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H