Buktikan Kalau Orang Lain Bisa Kita juga Bisa!
Mungkin semua orang sudah pernah membaca ataupun mendengarkan the wisdom words:
' You are disigner of your own destiny "
Tetapi biasanya hanya singgah sesaat dan kemudian dilupakan. Merancang masa depan, jauh lebih rumit ketimbang merancang bangunan phisik. Kalau mau membangun rumah,kita dapat membayar seorang perancang atau Designer. Tetapi dalam membangun masa depan diri, harus dikerjakan sendiri..
Gangguan yang paling sulit diatasi adalah,bila rencana membangun masa depan diri, menjadi bahan olokan orang lain.
Bagi yang bukan terlahir dari keluarga kaya raya atau dari keluarga pejabat, mungkin sudah pernah merasakan bagaimana perasaan kita saat dihina dan dijadikan bahan olokan..
Misalnya:" Anak Kusir Bendi ingin keluar negeri hahahaha" Dan yang lain bisik bisik dengan suara keras:' Ini suami isteri sudah sinting, saking susah hidupnya " Dan seterusnya...
Dalam kondisi terpuruk lahir batin, kalimat kalimat ini sungguh seakan sebatang tombak yang langsung menembus keulu hati. Melukai amat sangat. Terus mau apa? Mau bunuh diri? Lompat ke ngarai seperti dikatakan orang?
Tentu saja kami berdua bukan tipe manusia yang lembek seperti itu. Kami sudah ditempa dan digodok dikawah pergulatan hidup.
Sudah kenyang makan olokan dan hinaan. Apalah artinya ditambah dengan satu atau bahkan sepuluh penghinaan lagi?
Jadikan Cambuk Diri
Walaupun kita bukan seekor kuda yang harus dicambuk agar mau berlari, tapi tak urung setiap hinaan dapat di interprestasikan sebagai cambukan, bahkan motivasi yang sangat kuat menghadirkan empowering dalam diri dan berani mengatakan: "Saya akan buktikan pada kalian, bahwa saya akan capai semua impian saya!"
Kelak Impian Demi Impian Jadi Kenyataan
Terbang ke Vancouver
Juni, 12.2011 Kami menumpang pesawat Delta Air,milik perusahaan penerbangan U.S.A menuju ke Vancouver,ibu kota Kanada. Setelah penerbangan 22 jam yang cukup melelahkan,kami tiba dengan selamat di Vancouver International Airport. Kami tidak berlama lama disini,karena harus langsung ke dermaga kapal pesiar yang akan membawa kami ke taman impian hidup kami berdua yakni Alaska!
Kami berlibur ke Alaska dengan menumpang kapal pesiar” Volendam” ,yang berkapasitas 6000 penumpang. Begitu semua penumpang menempati kabin masing masing,ada pengumuman dari alat pengeras suara,agar berkumpul di dek ,untuk penjelasan keselamatan diri,bila terjadi sesuatu yang imergensi.
Tamu kebanyakan berasal dari Eropah ,Australia , Amerika dan beberapa orang dari Asia. Hari Pertama dikapal ,kami bertemu dengan salah seorang awak kapal,bagian konsumsi. Bernama Yogi dan berasal dari Bandung . Menurut Yogi,dari daftar penumpang yang berjumlah hampir 5000 orang,hanya kami berdua yang dari Indonesia.
Kami sama sekali tidak kaya, tapi sudah memenangkan pertarungan melawan badai dan topan kehidupan.
Tulisan ini jauh dari maksud membanggakan diri, melainkan semata untuk memotivasi, membangunkan orang banyak yang mungkin masih terlelap dalam mimpi mimpi buruk. "Bangun dan capailah impian anda!".
Jadikan setiap penghinaan, sebagai cambuk diri untuk meraih impian demi impian!
Renungan kecil di malam ini
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI