Sangat MengasyikanÂ
Seperti yang sudah pernah saya tulis, bergaul dengan orang penting tidak serta merta menjadikan diri kita orang penting. Begitu juga sebaliknya, bergaul dengan Tukang Beca ataupun Sopir,sama sekali tidak akan mengurangi apa yang ada pada diri kita.
Saya pernah diajak menulis buku oleh Brigjen.Pol .Taufik Effendi, yang pada waktu itu masih aktif sebagai Menpan. Sewaktu saya dan isteri berkunjung ke Kantor Menpan, Pak Taufik bilang:" Pak Tjip, initial nama kita sama. Saya Taufik Effendi dan Pak Tjip, Tjiptadinata Effendi. Jadi sama sama T.E. Kita tulis buku tentang Reiki dengan Penulis T.E.Â
Karena kami berdua sama sama Reiki Master. Tentu saja saya mengiyakan.Tetapi Pak Taufik sibuk urusan tugas, sedangkan saya dan isteri sibuk keliling nusantara untuk mengajarkan tehnik Reiki. Maka rencana tersebut menjadi rencana abadi Karena tidak pernah terreaiisasi.
Suatu waktu kami ketemu lagi di Munas, saya ditanya:' Buku nya sudah siap pak Tjip?' Dan kami berdua tertawa bersamaÂ
Kisah LainÂ
Pada waktu  kami berdua landing di Mataram, dijemput oleh sahabat kami, Pak Bambang dan istri bu Hj.Nurul.
Saya dipersilakan duduk didepan,mendampingi Pak Bambang yang mengendarai mobil. Sementara istri saya ,duduk dibelakang ,ditemani bu Hj.Nurul.
Begitu kendaraan mulai bergerak,saya langsung membuka pembicaraan:" Koq nggak pakai sopir Pak Bambang?"
"Sopir apaaan...? Saya kan masih kuat.. Nah ,bayangkan anda di sopiri oleh Kolonel. Terus minimal pangkat anda apa Pak Tjipta?"
" Yaa jenderal he he he ..."jawab saya. Kami berempat ketawa.
Pak Bambang Sukowinarno adalah Kolonel TNI yang pernah ditugaskan sebagai Bupati Kerinci selama dua kali berturut turutÂ
Tapi hubungan kami sterile dari hal yang berbau bisnis apapun. Semata mata karena pak Bambang dan bu Hj Nurul , merupakan Reiki Master dari Yayasan Waskita Reiki.
Bayangkan saya di sopiri oleh Kolonel ,yang nota bene adalah juga seorang Bupati. " Lho kenapa senyum senyum Pak Tjipta?",kata Pak Bambang.
Saya tidak menjawab pertanyaannya,malah balik bertanya: "Hmm SPBU nya ada diberapa tempat Pak Bambang?" tanya saya tiba tiba
" Haa SPBU apaan...?..".jawabnya agak setengah berteriak. " Hmm  mungkin investasinya di fokuskan di Kebun Kopi atau kebun Kelapa sawit yaa" ,lanjut saya dengan santai. " Naah naah..SPBU...Perkebunan Kopi,Perkebunan Kelapa Sawit ...koq anda kayak KPK saja ?!',gaya tentaranya mulai keluar lagi
"Begini ...Pak Tjipta,ini ada saksi: istri saya dan istri anda. Kalau saya memiliki SPBU,Perkebunan Kelapa Sawit atau Perkebunan Kopi atau Kebun Binatang sekalian,anda boleh ambil semuanya!"
Dan kami semuanya tertawa bersamaÂ
Foto ini adalah saya bersama Racchun, seorang Sopir tuk tuk sewaktu kami berdua berkunjung ke MyanmarÂ
Sewaktu saya jelaskan padanya bahwa dalam bahasa Indonesia,racun adalah poison, kami tertawa bersamaÂ
Begitulah kami berdua menjalani hidup ini. Bergaul dengan berbagai kalangan. Tetap humble dan membuka pintu hatiÂ
Bersahabat dengan orang dari berbagai latar belakang, sungguh menghadirkan kegembiraan hidupÂ
Renungan kecil di pagi indahÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H