Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Menguji Kesetiaan Pasangan Hidup Kita?

6 November 2024   07:06 Diperbarui: 6 November 2024   07:07 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Suami yang baru buka toko beberapa bulan, minta saya
untuk mengundurkan diri . Tapi saya tidak setuju. Karena usaha suami buka toko masih belum menentuh, sedangkan kami sudah punya anak yang kini duduk di SD dan tahun depan akan melanjutkan ke SMP
Suami sangat kecewa dan menganggap saya sebagai seorang isteri tidak setia pada suami.Dimata suami, saya tidak lulus ujian kesetiaan seperti Oma Ros 

Saya merasa sangat terpukul, karena sebagai seorang isteri seluruh gaji saya gunakan untuk keperluan keluarga. Kalau saya resign dari perkerjaan dan ternyata kelak penghasilan dari Toko suami tidak mencukupi untuk keperluan keluarga, bagaimana?

Apa yang harus saya lakukan menurut Opa?

Salam takzim  saya , Sherly  (bukan nama sebenarnya).

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Saya  tidak mungkin saya dapat menjawab secara serta merta. Karena kuatir,jawaban yang saya berikan, akan berpotensial semakin menciptakan jarak antara mereka suami istri. 

Saya tidak pernah berniat untuk menguji kesetiaan istri saya.

Karena wanita yang sudah 60 tahun mendampingi saya dalam suka dan duka ini, sudah membuktikan berpuluh puluh kali tentang kesetiaannya terhadap saya. 

Bahkan menegaskan bahwa satu satunya laki laki yang dicintainya dunia akhirat,adalah diri saya.

Istri merasa keberatan untuk meninggalkan karirnya, tentu tidak dapat secara serta merta divonis sebagai: "istri yang tidak setia" Karena mungkin saja, ia memiliki alasan tersendiri.

Menguji kesetiaan istri tentu saja beresiko menanggung kekecewaan yang mendalam bagi pasangan suami istri. Pertama, istri merasa bahwa kesetiaannya, tidak sepenuhnya diyakini oleh suaminya,sehingga masih perlu diuji, Sedangkan dari pihak suami, merasa sangat terpukul karena ketika istrinya  menolak untuk resign dari karirnya, dalam hatinya sudah divonis sebagai petanda :'tidak setia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun