Kisah Tentang "Payung Cinta" Ditayangkan LagiÂ
Sesungguhnya kisah tentang Payung Cinta ini sudah pernah saya tulis beberapa tahun yang lalu. Tapi ternyata banyak yang belum pernah membaca tulisan tersebut.Â
Karena itu,saat saya colek sedikit tentang kisah Payung Cinta, ada beberapa pesan masuk lewat Japri  Agar cuplikan pengalaman hidup pribadi tentang Payung Cinta ini ditayangkan ulang.Â
Karena itu saya mencoba menulis ulang dengan revisi sana sini , agar jangan sampai melanggar ketentuan yang berlaku.
Singkat cerita:
Kisah cinta ini terjadi seabad yang lalu. Mungkin ada yang bertanya:"Kog bisa?"Â
Benar, kejadian nya tahun 1960 yakni abad ke 20 . Sedangkan kini tahun 2024 adalah abad ke 2021
Suatu hari hujan turun dengan sangat lebat. Bertepatan dengan siswa di salah satu SMA terkenal di kota Padang usai pelajaran sekolah.
Maka seluruh siswa bernaung di aula. Termasuk guru dan Kepala Sekolah. Karena pada masa itu, jangankan siswa, para Guru dan Kepala Sekolah tidak punya mobil.Â
Semua yang ada di aula menunggu hujan reda, agar dapat pulang ke rumah masing masing.
 Tetiba ada yang mengantarkan Payung. Ternyata adik dari Andre.Â
Tapi Payung tersebut tidak di pakai Andre. Ia ingin memberikan kepada someone special , agar jangan sampai kehujanan .
Sewaktu Andre berjalan ke arah someone special, semua mata tertuju kepada dirinya.Â
Andre dikenal oleh seluruh siswa di sekolah ini, karena aktif dalam kegiatan sosial di sekolah. Selain dari Ketua Kelas, Andre adalah seorang pemain Standen. Dan di juluki Hercules van Don BoscoÂ
Semua siswa tahu bahwa ada 3 orang siswi yang dekat dengan Andre. Kepada siapa Payung akan diberikan?
Yenny dan Sandra yang berdiri dibarisan paling depan, yakin bahwa payung tersebut untuk salah satu dari mereka berdua. Tetapi ternyata Andre hanya tersenyum dan melewati mereka berdua....
Ternyata Payung tersebut di serahkan kepada Lina, seorang gadis cantik.Â
Semua yang hadir bersorak dan bertepuk tangan , termasuk Kepala Sekolah yang sangat menyayangi Andre. Sejak saat itulah istilah:" Payung Cinta" menjadi viral di kalangan siswa siswi
Apakah Andre tidak merasa bersalah karena telah menyebabkan dua orang gadis sedih dan kecewa? Menurut Andre, dirinya tidak berhak melarang orang menyukai dirinya. Yang penting dirinya tidak pernah memberikan harapan palsu, baik secara verbal maupun non verbalÂ
Ternyata Payung Cinta seabad yang lalu, menjadi saksi cinta Andre dan Lina. Satu abad sudah berlalu tapi cinta keduanya tidak pernah padam.
Bila hujan turun, Andre dan Lina walking in the rain, sambil berjalan berpelukan. Satu payung berdua.....
Payung Cinta sekaligus merupakan simbolis, bahwa sebagai seorang suami wajib memayungi isteri tercinta dari segala bahaya.Â
Puji syukur kepada Tuhan, mereka selamat melalui badai topan kehidupan selama 60 tahun mengarungi samudra kehidupan. Yang terkadang ganas dan tak berbelas kasih.
Mereka akan merayakan the Diamond Wedding Anniversary bersama keluarga tercinta dan semua sahabat di KompasianaÂ
Catatan tambahan:
Terima kasih anandaku Siska Artati yang Ayahanda dan Bunda sayangi. Untuk ide menayangkan  Ulang Kisah Payung Cinta ini.Â
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H