Agar Jangan Sampai Keliru Mengambil KeputusanÂ
Dalam hal yang menyangkut diri pribadi,biasanya kita tidak perlu bertanya kepada orang lain. Misalnya, mau bangun pagi atau masih ingin melanjutkan tidur? Dalam dunia tulis menulis, terkadang rasa malas menyebabkan orang mencari berbagai alasan untuk tidak jadi menulis.Â
Tetapi bila sudah menyangkut orang lain, termasuk pasangan hidup kita, maka kita perlu minta pendapat pasangan hidup kita. Misalnya menghadiri suatu acara bersama pasangan hidup kita.
Tetapi ada kalanya kita dihadapkan pada masalah,dimana kita harus menentukan pilihan , maka dalam hal ini, kita harus mampu mendengarkan suara hati kita, agar jangan sampai keliru mengambil Keputusan.
Apa yang dimaksudkan dengan Suara Hati,?
Secara umum, dapat dikatakan bahwa suara hati adalah keputusan praktis akal budi yang membantu seseorang dalam mengambil keputusan, apakah  suatu tindakan perlu atau tidak perlu untuk dilakukan.
Misalnya, saat berpapasan dengan orang yang pernah melukai hati kita atau punya utang pada kita tapi tidak pernah melunaskannya. Nah sebagai seorang yang punya perasaan, ada semacam godaan, untuk melakukan suatu action  Bisa dalam arti melakukan suatu tindakan untuk melampiaskan kemarahan kita. Maka dalam keadaan semacam ini, perlu kita mendengarkan Suara Hati.
Suara hati kita pasti akan melarang kita mengambil tindakan untuk melakukan pembalasan dalam bentuk apapunÂ
Bila kita tetap mengambil tindakan yang berlawanan dengan Suara Hati kita, maka kita akan ditegur oleh Suara Hati kita.
Ada yang berpendapat bahwa Suara Hati adalah The voice of God. Suara Hati adalah Suara Tuhan. Yakni yang akan menghukum kita bila melakukan suatu kesalahan.
Buktinya bila suatu waktu kita melakukan suatu kesalahan, maka walaupun tidak ada yang tahu, tapi Suara Hati kita akan menegur kita
Tapi bagi orang yang tidak pernah mau mendengarkan suara hati nya, maka lama kelamaan Suara Hati tidak lagi berfungsiÂ
Maka kepada tipe orang seperti ini disematkan gelar," tidak punja hati"
Renungan kecil di malam hariÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H