Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membuka Pintu Hati untuk Belajar Sepanjang Hayat

21 Oktober 2024   15:04 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Meluangkan waktu setiap hari untuk merenungkan berkat-berkat dalam hidup kita, entah itu kesehatan yang baik, hubungan yang penuh kasih, atau sekadar kegembiraan di pagi yang indah. Serta sanak saudara dan sahabat baik yang menyayangi diri kita.

Ritual ini tidak hanya menjadi kan diri lebih bahagia, tetapi juga mengingatkan kita agar tetap membumi . Serta membentengi diri dari terjerumus kedalam keangkuhan diri. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan tentang menghindari self glorification. 

Merasa diri selevel lebih tinggi dari orang lain. Padahal harta yang kita banggakan boleh jadi hanya recehan bagi orang lain. 

Kehebatan diri yang dibanggakan hanyalah sebatas kebanggaan semu

Rasa syukur bukan berarti mengabaikan kesulitan atau tantangan. Bukan juga menutup mata terhadap kenyataan bahwa keluarga tercinta kita jauh dari sebutan perfect. Karena kesempuraan hanyalah milik The Giver of Life. Yakni Tuhan Yang Maha Sempurna

Rasa syukur adalah tentang menemukan kegembiraan dan keindahan di tengah-tengah badai dan gelombang kehidupan 

Seperti tertulis dalam the wisdom words:' Enthusiasm is the greatest power in life " 

Prinsip hidup yang berpijak pada pandangan positif ini  menghadirkan  kekuatan dan keberanian untuk mengatasi rintangan apa pun yang menghadang.

Luangkan waktu setiap hari untuk menghitung berkat-berkat yang diterima. Akan menyadarkan kita betapa kebiasaan sederhana ini dapat memperkaya hidup pribadi kita

Mempertahankan financial freedom serta time freedom  di usia lanjut dibutuhkan tekad yang pantang menyerah untuk mempertahankan pandangan positif, bahkan saat menghadapi kesulitan.

Daripada berkutat pada masalah, alangkah eloknya bila kita fokus pada solusi. Daripada membiarkan keadaan negatif menjerumuskan kita alangkah eloknya  memilih untuk melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun