Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkaca Pada Nurani

29 September 2024   04:56 Diperbarui: 29 September 2024   06:50 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: depositphoto.com

Agar Jangan Keliru Memilih jalan Hidup 


Kita sudah sangat sering mendengarkan tentang hati nurani. Bahkan boleh jadi sudah pernah mengajarkan kepada anak didik kita agar selalu bercermin pada hati nurani. 

Disisi lain, menyaksikan ada seseorang yang melakukan tindak kekerasan pada orang lain, dalam hati kita mengutuki Pelaku nya sebagai:' Tidak punja hati nurani."

Sesungguhnya setiap orang apapun suku bangsa nya, beragama ataupun tidak, pasti memiliki suara hati sebagai karunia Tuhan. Yang sangat bermanfaat, menjadi pemandu  kita menjalani kehidupan di dunia ini. Karena itu sering kita mendengarkan bahwa suara hati nurani adalah the Voice of God

Suara hati tidak dapat berbohong dan tidak dapat dibohongi. Ia akan menegur kita bila melakukan sesuatu yang salah. 

Walaupun tak seorangpun mengetahuinya. Misalnya mengambil suatu barang yang bukan milik kita. Mungkin saja tidak seorang pun menengoknya  dan tidak mungkin ada yang bakalan tahu tentang prilaku kita 

Mungkin saja pikiran kita ,mencari cari alasan untuk membenarkan tindakan kita.

Tapi suara hati akan menegur kita.Bahwa prilaku kita adalah tindakan tidak baik dan salah.

Contoh sederhana. Seorang murid nyontek saat ujian. Saat ditanya bu Guru:' Kamu nyontek ya?!" Yang ditanya boleh jadi menjawab dengan suara lantang:' Nggak bu guru. Saya tidak nyontek!' Tapi tidak berani menatap mata bu guru. Karena suara hati nurani nya sudah menegornya

Ini hanya sekedar contoh.karena sesungguhnya ada begitu banyak contoh contoh hidup yang dapat dijadikan pedoman,bahwa kita perlu menjaga,agar suara hati kita tetap hidup .Dan berfungsi ,sebagai alaram yang menyadarkan diri kita,untuk jangan lagi melakukan kesalahan.

Orang yang dalam hidupnya sudah teramat sering berbohong, sehingga akhirnya ia sendiri percaya akan kebohongan yang diciptakannya.

Lantaran suara hatinya ,sudah dibungkam oleh kesalahan yang dilakukan dengan sengaja dan tidak pernah berniat untuk berubah

Suara hati nurani akan menghukum kita, yang menyebabkan hati selalu gelisah. Susah tidur dan sering bermimpi buruk . Selalu hidup dalam kegelisahan dan dibayangi rasa bersalah. 

Bila hal ini dibiarkan berlarut larut maka tidak pernah akan merasakan kedamaian dalam hidup.

Karena itu alangkah eloknya bila memanfaatkan waktu untuk melakukan introspeksi diri. 

Seandainya ada kesalahan yang telah dilakukan baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, sehingga melukai hati orang lain, maka alangkah eloknya bila kita minta maaf dan berusaha untuk memperbaiki diri 

Hal ini jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu yang tak ternilai, karena sibuk untuk mencatat kesalahan orang lain  .

Siapapun adanya diri kita, pasti jauh dari sempurna. Karena  kesempuraan hanyalah milik Tuhan 

Renungan kecil di pagi indah 

Tjiptadinata Effendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun