Dengan Berpegang Falsafah Hidup Yang SederhanaÂ
Saat kita makan dengan menggunakan sendok garpu,maka tentu saja kita jaga agar jangan sampai sendok dan garpu saling beradu karena berebutan untuk mengambil sepotong daging. Misalnya saat menikmati randang Padang, karena tidak etis memasukkan satu potong rendang kedalam mulut, maka garpu bertugas menekan rendang dan sendok memotong daging rendang
Setelah itu baru kita menikmati nasi dengan rendang Padang.
Walaupun analogi tentang sendok garpu ini tidak dapat disamakan dengan pasangan hidup kita, tapi setidaknya dapat gambaran bahwa dengan berfungsinya sendok garpu sebagaimana semestinya, akan menyebabkan kita dapat menikmati makanan secara maksimal.
Begitu juga dalam kehidupan berkeluarga,bila pasangan hidup dapat saling melengkapi, maka hidup akan terasa semakin indahÂ
Dalam perjalanan hidup ini, tidak mungkin ada dua orang yang seratus persen, memiliki sifat yang sama. Maka agar keharnonisan dengan pasangan hidup kita jangan sampai tergores akibat, lupa akan prinsip hidup " tenggang rasa"
Tenggang rasa tidak hanya dalam saling berinteraksi dalam masyarakat, tetapi tak kalah penting diterapkan dalam hidup berkeluarga. Apalah artinya kita mendapatkan sanjungan dalam masyarakat, tetapi dalam kehidupan berkeluarga kita tidak harmonis?
Untuk dapat hidup damai dalam segala perbedaan, khusus dalam kehidupan berkeluarga, tidak harus ikut seminar. Cukuplah dengan mengaplikasikan Falsafah Hidup:" Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan"Â
Cubitlah terlebih dulu tangan kita. Bila terasa sakit, maka jangan lakukan terhadap orang lain .Â