Agar Hidup Kita SelamatÂ
Bila cita cita hidup sudah jadi kenyataan dan hidup sudah mapan,maka tentu saja melambungkan rasa syukur kita kepada Tuhan. Tetaplah hidup membumi. Hindari pamer diri dengan membelanjakan uang untuk hal tak berguna, hanya untuk show bahwa diri kita mampu.Â
Ada pribahasa mengatakan:"Bayang bayang sepanjang badan" Mungkin terkesan sudah kuno, tetapi sesungguhnya masih tetap up to date sepanjang hayat.
Frasa "bayang-bayang sepanjang badan" adalah sebuah kiasan atau metafora yang biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berada dalam keadaan kekurangan atau kesulitan finansial. Metafora ini menggambarkan bahwa bayangan seseorang menjadi sangat panjang karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, sehingga bayangan badannya menjadi panjang.
Dalam konteks ini, kiasan tersebut mengingatkan kita untuk hidup secara seimbang dan menghindari perilaku boros. Kita tidak boleh memboroskan apa yang kita miliki saat ini karena tidak ada yang dapat memastikan apa yang akan terjadi di masa depanÂ
Seperti yang sudah pernah saya posting, kami bisa saya setiap hari makan di restaurant. Karena kami berdua sudah tidak punja tanggungan , sehubungan anak anak sudah mandiri.
Tetapi kami selalu membiasakan hidup sederhana. Sarapan dirumah dan ke pantai ataupun ke Taman, selalu bawa bekal dari rumah. Sekaligus bawa thermos air panas untuk ngopi.Â
Bukan karena pelit, tapi menjaga agar jangan sampai terjadi Kami terjerumus dalam zona keamanan dan kenyamanan.
Tetapi bila ada teman teman yang datang dari Indonesia, pasti kami ajak makan di restaurantÂ
Renungan kecil di awal musim semi..
Tjiptadinata effendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H