Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

In Case of Emergency

10 September 2024   07:39 Diperbarui: 10 September 2024   07:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadapi Dengan Tenang 

In Case of Emergency atau Dalam keadaan marabahaya 

Dalam kondisi terjepit oleh berbagai masalah tetaplah tenakeuangan,maka jalan terbaik adalah tetap tenang. Karena bila rasa panic menguasai diri kita, maka akal sehat kita tidak mampu bekerja. Gerak reflex menjadi lamban. Sehingga kesempatan emas terlewatkan.

Sebagai salah satu contoh:

Pernah suatu waktu saat saya mengemudikan kendaraan dijalan toll di Jakarta, entah apa sebabnya tetiba ban bocor. Kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Didalam kendaraan, selain dari kami berdua juga ada ketiga anak kami Langsung saya nyalakan lampu sign dan sekaligus menyalakan lampu kendaraan. Mengarahkan kendaraan ketepi dan berhenti. Puji syukur kepada Tuhan kami semuanya selamat. 

Dilain kesempatan sewaktu saya mengemudikan kendaraan dari Padang ke Jakarta, tetiba melewati jembatan, rem tidak bekerja. Saya coba membuat gerakan memompa tetapi tidak berhasil . Langsung saya nyalakan lampu sign dan mengarahkan kendaraan ketepi. Lalu menarik rem tangan dan secara bersamaan,mendorong persneiling ke posisi parkir . Puji syukur kepada Tuhan, kendaraan berhenti dan kami sekeluarga selamat. 

Kondisi Emergency tidak sebatas menyangkut keselamatan, tetapi dapat terjadi di bidang kehidupan lainnya.

Misalnya dibidang usaha. 

Seperti yang pernah saya alami. Yakni saat ditipu mitra bisnis di Singapore dan pada waktu bersamaan orang yang kami anggap sebagai anak sendiri,tega melakukan kecurangan yang meliputi nilai sangat besar. Sehingga mengakibatkan perusahaan kami collapse.

  • Cara Mengatasi:

    Inventarisir seluruh utang piutang kita

  • Jangan takut melihat angka kerugian yang Mengerikan
  • Buat daftar priority
    Datangi orang yang telah meminjamkan uang kepada kita
  • Ceritakan dengan jujur, terserah orang mau percaya atau tidak
  • Selesaikan utang utang kecil terutama pada keluarga
  • Prioritas terakhir adalah utang kita pada bank

Mulailah bangkit dan berusaha dari nol. Tidak mudah memang. Tapi meratapi kegagalan tidak akan mengubah apapun. Bahkan Akan menyebabkan hidup semakin terpuruk.

Puji syukur kepada Tuhan, setelah bangkit dari keterpurukan, 3 tahun kemudian, seluruh utang sudah mampu dilunasi. Dan perusahaan kami mulai merangkak Naik

Renungan kecil di pagi musim semi 

Tjiptadinata effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun