Hadapi Dengan TenangÂ
In Case of Emergency atau Dalam keadaan marabahayaÂ
Dalam kondisi terjepit oleh berbagai masalah tetaplah tenakeuangan,maka jalan terbaik adalah tetap tenang. Karena bila rasa panic menguasai diri kita, maka akal sehat kita tidak mampu bekerja. Gerak reflex menjadi lamban. Sehingga kesempatan emas terlewatkan.
Sebagai salah satu contoh:
Pernah suatu waktu saat saya mengemudikan kendaraan dijalan toll di Jakarta, entah apa sebabnya tetiba ban bocor. Kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Didalam kendaraan, selain dari kami berdua juga ada ketiga anak kami Langsung saya nyalakan lampu sign dan sekaligus menyalakan lampu kendaraan. Mengarahkan kendaraan ketepi dan berhenti. Puji syukur kepada Tuhan kami semuanya selamat.Â
Dilain kesempatan sewaktu saya mengemudikan kendaraan dari Padang ke Jakarta, tetiba melewati jembatan, rem tidak bekerja. Saya coba membuat gerakan memompa tetapi tidak berhasil . Langsung saya nyalakan lampu sign dan mengarahkan kendaraan ketepi. Lalu menarik rem tangan dan secara bersamaan,mendorong persneiling ke posisi parkir . Puji syukur kepada Tuhan, kendaraan berhenti dan kami sekeluarga selamat.Â
Kondisi Emergency tidak sebatas menyangkut keselamatan, tetapi dapat terjadi di bidang kehidupan lainnya.
Misalnya dibidang usaha.Â
Seperti yang pernah saya alami. Yakni saat ditipu mitra bisnis di Singapore dan pada waktu bersamaan orang yang kami anggap sebagai anak sendiri,tega melakukan kecurangan yang meliputi nilai sangat besar. Sehingga mengakibatkan perusahaan kami collapse.
- Cara Mengatasi:
Inventarisir seluruh utang piutang kita
- Jangan takut melihat angka kerugian yang Mengerikan
- Buat daftar priority
Datangi orang yang telah meminjamkan uang kepada kita - Ceritakan dengan jujur, terserah orang mau percaya atau tidak
- Selesaikan utang utang kecil terutama pada keluarga
- Prioritas terakhir adalah utang kita pada bank
Mulailah bangkit dan berusaha dari nol. Tidak mudah memang. Tapi meratapi kegagalan tidak akan mengubah apapun. Bahkan Akan menyebabkan hidup semakin terpuruk.
Puji syukur kepada Tuhan, setelah bangkit dari keterpurukan, 3 tahun kemudian, seluruh utang sudah mampu dilunasi. Dan perusahaan kami mulai merangkak Naik
Renungan kecil di pagi musim semiÂ
Tjiptadinata effendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H