Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jangan Pernah Menyerah

4 September 2024   09:29 Diperbarui: 4 September 2024   16:36 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.photos

Meratapi Nasib Tidak Akan Mengubah Apapun 

Kata orang bijak :"Jangan hanya belajar dari pengalaman anda saja,tapi belajarlah juga dari pengalaman hidup orang lain,agar anda tidak perlu mengalami kegagalan yang sama"

Betapapun mulia hati seseorang ingin membantu mengubah nasib kita,tetap saja tidak mungkin dapat dilakukan. Bahkan sebagai orang tua,kita tidak dapat mengubah nasib anak anak kita. Yang dapat dilakukan hanyalah membantu dari berbagai sisi. Baik dari segi keuangan,maupun saran dan nasihat. 

Tetapi,jalan untuk mengubah nasib ada pada tangan masing masing orang.

Terinspirasi oleh kata kata bijak ini,mendorong saya untuk menuliskan tentang ,bagaimana belajar secara efektif di Universitas Kehidupan ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi .

Semua orang sudah memahami ,bahwa di dunia ini,tak ada orang yang dapat mengubah nasib kita . Your destiny is in your hands and my destiny is in my hands. Setiap orang bertanggung jawab atas diri masing masing

Bahkan sering kita baca ,tulisan yang cukup menohok,yakni:"Tuhan tidak akan mengubah nasib kita,bila kita sendiri tidak mau berusaha dan bekerja keras untuk mengubah nasib kita.

Setiap orang,siapapun adanya,pasti sudah pernah mengalami kegagalan demi kegagalan dalam perjalanan hidup ini.

Meratapi apa yang sudah terjadi,bahkan hingga keluar air mata darah,tetap saja tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.Yang dapat dilakukan adalah menyelamatkan yang masih tersisa. 

Berdamai dengan diri sendiri dan menerima,kenyataan pahit,bahwa yang sudah terjadi ,tidak akan dapat diubah lagi.

Disertasi Ilmu Kehidupan

Dalam ilmu management pendidikan, disertasi merupakan penelitian yang mendalam atas puluhan atau mungkin juga  ratusan makalah dan jurnal pendidikan yang telah dibaca  Dan tidak hanya terpancang pada  sebuah kesimpulan dari penelitian tersebut ,melainkan terus berusaha untuk menghadirkan sebuah solusi . Yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi orang yang membaca.Tetapi tulisan ini sama sekali tidak membahas tentang dunia pendidikan

Judul :"Disertasi Kehidupan" hanya meminjam istilah yang biasa di gunakan dikalangan universitas. Why?

Karena hidup ini sendiri,sesungguhnya adalah "A Real University"  atau Universitas yang sejati. Yang dapat dimaknai sebagai University of Life

Karena dalam kehidupan,semua orang yang mau belajar,memiliki kesempatan untuk belajar ilmu apa saja.Termasuk ilmu yang tidak diajarkan di universitas manapun di dunia ini.

Misalnya:

ilmu hidup berbagi
ilmu  hidup bertenggang rasa 
ilmu  kesabaran
ilmu kerendahan hati
ilmu menerima  kegagalan
ilmu bangkit dari keterpurukan
ilmu hukum tabur dan tuai
dan seterusnya

Tulisan ini ditulis bukanlah berdasarkan hasil kajian para ilmuan.Melainkan semata mata berdasarkan proses pembelajaran hidup.Baik dari pengalaman hidup pribadi,maupun belajar dari kehidupan orang banyak
Alam semesta adalah Dosen Pembimbing kita dalam Universitas Kehidupan

Hanya kitalah yang terkadang terlalu angkuh atau terlalu sibuk akan hal hal yang tidak berguna,sehingga mengabaikan petunjuk yang diberikan secara gratis oleh alam sekeliling kita.tidak mampu membangunkan kita dari keterpurukan 

Artikel ini ditulis berdaarkan pengalaman empirik. Dari mulai kegagalan sebagai Pedagang antar kota Padang - Medan, gagal mengubah nasib dengan bekerja di pabrik Karet PT PIKANI di Deli Serdang Sumatra Utara dan gagal mengubah nasib sebagai Penjual Kelapa Parut di Tanah Kongsi di Padang 

Kegagalan demi kegagalan ini tidak mampu memupus tekad untuk mengubah nasib. Puji syukur kepada Tuhan, setelah perjuangan hidup yang pahit getir, akhir nya nasib kami berubah total.

Renungan kecil di awal musim semi 

Tjiptadinata effendi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun