Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

22 Tahun Belum Berhasil Melupakan

10 Agustus 2024   09:29 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:01 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Alamy 

Puji syukur kepada Tuhan, setelah 2 tahun hidup dalam penderitaan lahir batin, keputusan Mahkamah Agung RI, saya dinyatakan bebas murni.

Untuk membuktikan bahwa tulisan ini bukanlah hasil imaginasi , maka izinkanlah saya kutip Surat Keputusan Mahkamah Agung RI dari sumber 

MAHKAMAH AGUNG  Perdata Khusus  Merek
Putus : 09-02-2004—Upload : 23-08-2007
Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 040K/N/HAKI/2003

PUTUSAN Nomor 040 K/N/Hakl/2003DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara Hak Kekayaan Intelektual (merek) antara :YAYASAN WASKITA REIKI, diwakili oleh Pendiri dan Ketua TJIPTADINATA EFFENDI

Bahwa berdasarkan amanat Rapat Kerja Nasional ke1, juga telah diputuskan (Surat Keputusan No.126/YWRPST/02), bahwa Tjiptadinata Effendi sebagai Ketua dari Yayasan Waskita Reiki Pusat PenyembuhanAlami:

Bahwa berdasarkan pada data dan fakta hukum otentik yang dimiliki oleh Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami, pihak Penggugat selain sebagai Ketua dan selaku pendiri, juga sebagai Grand Master ( dan seterusnya)
Sumber:

https://putusan3.mahkamahagung.go.id/

Berbagi kisah kisah sedih dan  menyakitkan ,tentunya bukan dimaksudkan untuk menularkan energi negatif, sehingga pembaca ikut merasa sakit dan sedih, tapi justru terkandung suatu harapan ,agar orang lain,jangan sampai mengalami hal yang sama ,seperti yang kita alami

Tidak ada dendam,tidak ada kebencian,namun 22 tahun,belumlah cukup untuk menimbun jurang yang mengganga diantara kami. Saya harus banyak belajar untuk dapat sampai keposisi :"when I forgive,I've forgot"

Tetapi hati kita yang sudah pernah mengalami luka yang menggangga,tidak semudah itu dapat menerimanya. Kalaupun akhirnya ,mampu berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan pelakunya,namun kalau mau berbicara sejujurnya,tidak mungkin lagi menyambung persahabatan yang sudah terputus.Karena jurang yang diciptakannya sudah terlalu lebar dan mendalam 

Renungan kecil di pagi musim dingin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun