Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Lobang Japang

8 Agustus 2024   04:25 Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:22 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Mengerikan 

Sebagai orang yang dilahirkan di Sumatra Barat , pasti sekurang kurangnya sekali pernah berkunjung ke Lobang Japang( Lubang Jepang).yang lokasinya di Bukittinggi.

Memang berkunjung ke Lubang Jepang tidak sama dengan berkunjung ke destinasi wisata lainnya.  Misalnya bila kita jalan jalan ke Ngarai Sianok, terasa suasana hati yang menyenangkan.Memandangi keindahan alam, sambil menikmati aneka ragam makanan khas Sumatra Barat. Sekaligus merupakan refreshing.

1000021972-66b3e252c925c43e760e4684.jpg
1000021972-66b3e252c925c43e760e4684.jpg
Dokumentasi pribadi 

Tetapi berkunjung ke Lubang Jepang ,entah mengapa terasa suasana hati menjadi sedih. Walaupun tidak ada yang melarang, tetapi sejak dari memaukki mulut Gua Jepang, tak ada yang ketawa, apalagi bercanda. Seakan akan setiap orang hanyut dalam pikiran masing masing.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Beberapa Tahun Lalu...

Begitu memasuki pintu gerbang ,kami disambut oleh Robbi Sugara, yang memperkenalkan diri sebagai guide ,yang ditunjuk oleh pemda setempat, guna mengantarkan para tamu dan sekaligus memberikan penjelasan.

"Selamat pagi Bapak dan Ibu..Nama saya Robbi Sugara. Cukup dipanggil Robbi saja. Saya perlu menemani bapak dan ibu,untuk turun kedasar terowongan, karena di dalam sama sekali tidak ada sign board atau petunjuk. Sehingga para pengunjung bisa berputar putar didalam seharian dan tidak tahu jalan keluarnya. Setiap lorong menampilkan jalan yang hampir persis sama, sehingga pengunjung tidak bisa membedakan ,mana jalan keluar." Demikian Robbi mengawali kata pengantarnya 

Dokumentasi 
Dokumentasi 

Menapaki lorong yang lebih dari 1.400 meter dengan berliku-liku, terasa suasana mencekam. Seakan akan berada dalam suasana horror. Setiap kali berafas terasa tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun