Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita Berusia 102 Tahun Masih Bekerja

14 Juli 2024   04:04 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:19 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Iya Yang Baru Berusia 60 Tahun Sudah Pensiun?

Sebelum ada yang merasa tersinggung atau merasa dirinya disindir, perlu disampaikan bahwa sesungguhnya tulisan ini semata mata sebagai inspirasi dan sekaligus merupakan motivasi. Baik bagi diri saya sendiri maupun untuk yang berkenan membaca tulisan ini.

Selama ini saya berbangga diri karena dalam usia 81 tahun masih mengemudikan kendaraan setiap hari. Masih mampu memikul beban 25 kilogram . Dan kami berdua mampu hidup mandiri. Seluruh pekerjaan A to Z, kami lakukan berdua. Termasuk berkebun dan melakukan seluruh pekerjaan rumah. Dan masih aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial.

Tetapi ternyata kalah dari nenek nenek berusia 102 tahun 

Wanita berrusia 102 tahun, Carolyn Baldwin mewujudkan semangat positif dan tujuan yang menginspirasi semua orang yang bertemu dengannya. Perjalanan hidupnya merupakan bukti dedikasi dan komitmennya untuk membantu orang lain.

 Semboyan:" Life is to share" tidak hanya sebatas lips service, melainkan merupakan prinsip hidup bagi Carolyn.

www.today.com.au
www.today.com.au

Bahkan wanita ini menghabiskan 25 tahun dari hidupnya sebagai pustakawan anak-anak. Dengan memperkaya pikiran anak-anak dengan cerita dan menumbuhkan kecintaan membaca. "Saya bercerita kepada 16 anak di bawah usia 6 tahun setiap minggunya" kisah Carolyn membagikan cuplikan pengalaman hidup pribadi kepada sumber berita 

Mendengar ataupun membaca kisah hidup orang yang lahir seratus tahun yang lalu, tentu saja tidak sebatas mengatakan:" Wah rancak bana" Melainkan mendorong kita untuk belajar. Setidaknya satu Hal yakni ternyata dengan menerapkan life is to share, mampu menghadirkan kegembiraan hidup. Hal inilah yang sudah kami terapkan sejak masih tinggal di Padang.

Yakni mengajak semua sahabat untuk makan bersama dalam setiap kesempatan. 

Bukan untuk pamer diri, melainkan semata mata sebagai untuk mengaplikasikan Life is to share, dengan berpedoman:" giving is giving"

Mengundang sanak keluarga dan sahabat untuk makan bersama, sama sekali sterile dari berharap akan dibalas dengan undangan balik. Memberi adalah memberi full stop.

Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi dan sekaligus memotivasi kita semuanya. Agar jangan sampai,masih berusia 60 tahun sudah merasa diri bagaikan orang yang tidak berdaya lagi. Kami berdua sudah membuktikan bahwa tanpa pembantu rumah tangga dan tanpa sopir serta tanpa Tukang Kebun, Puji Tuhan dapat melakukan semuanya secara mandiri.

Untuk Menjaga Agar Hati Selalu Damai 

Setiap kali bangun pagi,hal pertama yang kami lakukan adalah bersyukur kepada Tuhan. Praise the Lord, I still alive. Puji syukur kepada Tuhan, kami berdua masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan hidup di dunia ini. 

Hari yang diawali dengan bersyukur, menghadirkan rasa damai dalam hati dan jiwa kita. Dan seluruh hari akan penuh berkah dan kemudahan. Pintu rezeki terbuka lebar lebar untuk kita

Sebaliknya,hari yang diawali dengan mengerutu dan keluh kesah,maka sepanjang hari akan menjadi hari yang sarat dengan berbagai halangan. Rezeki dilock down oleh pikiran yang kusut dan suasana hati yang galau.

Wajah kita menjadi tidak enak dilihat orang. Walaupun memaksa diri untuk tersenyum setiap kali bertemu sahabat, tetapi suasana hati yang galau menyebabkan senyuman kita tak ubahnya bagaikan orang termakan cabe rawit

Hindari kursi goyang. Karena kursi goyang merupakan jalan pintas untuk menjadi manusia tak berdaya 

Setiap hari kami berdua sudah bangun pada jam 4.30...

Mengawali hari dengan bersyukur 

Bersih bersih Rumah dan kebun

Mandi, sarapan pagi dan olah raga jalan kaki dan melakukan berbagai kegiatan sosial . 

Bagi kami berdua, setiap ada kesempatan selalu kami nikmati berdua , dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan 

Semoga kita semuanya mampu mengikuti gaya hidup nenek berusia 102 ini

Sumber bacaan: www.today.com

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun