Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Meraih Impian Hidup

27 Juni 2024   04:18 Diperbarui: 27 Juni 2024   04:18 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/. background Niagara Falls 

Ditulis Berdasarkan Pengalaman Hidup 

Prinsip dasar yang harus dipahami adalah:' Setiap orang sesungguhnya memiliki kesempatan untuk meraih impian hidup nya. Bahwa tidak ada yang mustahil bila kita yakin akan kebesaran Tuhan.

Pasti ada jalan untuk mengubah nasib ke arah yang lebih baik. Untuk itu,  tidak harus duduk di bangku pendidikan formal atau menjadi sarjana. Yang dibutuhkan adalah niat dan tekad, serta kerja keras untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Dan tak kurang penting adalah berdoa sesuai dengan Iman masing masing.

Yang menyebabkan orang gagal meraih impian hidup nya adalah karena:

Tidak yakin diri 

Ragu ragu

Tidak fokus pada impian hidup

Bekerja setengah hati 

Tulisan ini merupakan pengalaman hidup yang pernah kami alami.Dari waktu ke waktu, baik dalam keadaan senang maupun susah. 

Mengungkapkan perjalanan dari benua ke benua, tentunya jauh dari maksud untuk membanggakan diri. Tetapi semata-mata untuk memberikan suatu pencerahan bagi pembaca bahwa:

 kemiskinan

kelaparan

penderitaan


bukan-lah akhir segala-galanya.

 Sebaliknya, hal itu dapat dijadikan fondasi untuk tetap tegar dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan Serta sekaligus digunakan untuk motivasi diri

Jangan pernah putus asa. Tanaman dalam hati dan pikiran kita bahwa;"Tidak ada keberhasilan yang dapat diraih dengan duduk merenung. Melainkan hasil kerja keras dengan otot dan otak.

Karena bilamana orang bekerja dengan otot semata mata maka seumur hidup akan menjadi kuli.

And last but not least, jangan lupa bahwa meratapi nasib tidak akan mengubah apapun Malahan semakin terpuruk dalam keputus asaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun