Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Termakan Pikiran Negatif

31 Mei 2024   08:56 Diperbarui: 31 Mei 2024   09:14 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kenangan di Niagara Falls/ Dokumentasi pribadi 

Akibatnya Dapat Menghancurkan Hidup Kita 

"Ha ? Bapak masih nyetir?" Pertanyaan semacam ini sudah sangat sering saya dengar. Banyak orang yang heran dan terkesan ngeri, mendengar dalam usia 80 tahun plus saya masih nyetir kendaraan setiap hari. Tapi saya jawab bahwa saya sudah mengemudikan kendaraan sejak dulu. Saya tidak pernah membiarkan pikiran negatif menguasai diri. 

Karena kalau kita termakan oleh pikiran atau keyakinan negatif tentang sesuatu, kita berisiko menciptakan apa yang kita sebut “ramalan yang terwujud dengan sendirinya” Atau dalam bahasa keminggrisan dikenal:' You are what you think ' 

Bila pikiran atau keyakinan negatif menguasai kita, yang kemudian menyebabkan kita berperilaku sedemikian rupa sehingga ketakutan atau keyakinan tersebut menjadi kenyataan..

Karena apa yang kita yakini akan direkam oleh alam bawah sadar ( subconscious mind) dan mewujudkan menjadi kenyataan.

Sebaliknya bila kita selalu berpikiran positif dan berani menciptakan impian hidup serta yakin diri,maka suatu waktu impian kita akan jadi kenyataan. Dalam bahasa lain:' Apa yang kita pikirkan berulang kali,maka secara tanpa sadar akan jadi doa kita 

Hal Ini sudah saya tuliskan dalam Karya Tulis saya berjudul,:'The Power of Mind "

Nothing is impossible 

Bila kita memiliki keyakinan atas kebesaran Tuhan,maka tidak ada yang mustahil. Saya adalah saksi hidup dalam hal Ini.

Dulu sewaktu hidup kami masih morat marit,saat saya bercerita tentang impian menyekolahkan ansk anak keluar negeri, saya jadi bahan olokan. " Ala gilo Effendi, sebungkus nasi ramas saja masih berhutang. Berani bermimpi sekolahkan anak anak keluar negeri. Hambuanglah Ngarai!'

Foto kenangan di Alaska)/ Dokumentasi pribadi 
Foto kenangan di Alaska)/ Dokumentasi pribadi 

Waktu Akan Jadi Saksi.

Untuk membuktikan bahwa impian demi impian menjadi kenyataan tentu saja butuh waktu. Bisa dalam waktu singkat tetapi bisa juga dalam waktu yang panjang 

7 tahun kemudian , nasib kami berubah total. Puji Tuhan ketiga anak anak kami melanjutkan study ke Amerika. Impian.demi impian hidup kamii sudah jadi kenyataan 

Seandainya saya tidak berani bermimpi besar dan meyakini bahwa saya memang ditakdirkan jadi Penjual Kelapa Parut, maka saya tidak akan pernah bangkit dari keterpurukan hidup 

Tulisan Ini sama sekali bukan pamer pencapaian, melainkan merupakan cuplikan pengalaman hidup pribadi. Yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dan sekaligus memotivasi orang yang sedang berusaha untuk mengubah nasib 

Dare to dream. Believe it. Work hard and smart and pray. Your dream's will be come true "

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun