Lain Dahulu Lain SekarangÂ
Pagi tadi saya baru baca berita:
"Karawang (ANTARA) - Ribuan buruh dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berangkat ke Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa di depan Istana Negara pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. ( Antara.news)
Kemudian dilanjutkan pemberitaan di Kompas com:
KOMPAS.com - Ribuan buruh menggelar aksi damai unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day 2024, Rabu (1/5/2024).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi tersebut melibatkan ratusan ribu buruhÂ
Pengalaman pribadiÂ
Saya jadi ingat pengalaman pribadi terjebak dalam rombongan demo beberapa tahun yang lalu di Bundaran HI
Mau mundur tidak mungkin. Maka satu satunya jalan adalah terus bergerak perlahan lahan.Â
Tetiba ada yang mengetuk pintu kendaraan saya. Saya hentikan kendaraan dan rem tangan saya tarik penuh  Jendela kaca mobil saya buka.
Tampak wajah seorang pemuda dengan pakaian seperti Pendemo lainnya Saya pikir akan berhadapan dengan sosok yang berwajah sangar. Tetapi ternyata Pemuda yang tampak didepan jendela kendaraan menyapa:' Mohon maaf pak.Saya Gatot. Saya akan menuntun Bapak. Silakan pak."
Saya lega dan mulai bergerak perlahan. Tampak nya Gatot cukup berpengaruh. Karena begitu ia berkata:'Teman teman coba buka jalan " Dan ternyata kata katanya dipatuhi oleh Para Pendemo.
Karena kaca jendela masih tetap terbuka, dengan sangat jelas saya mendengarkan, "Mohon maaf para pengguna jalan, kami sudah mengganggu.
Terima kasih Pak Polisi yang  sudah mengawal kami. Kepada saudara-saudara, tunjukkan bahwa kita adalah warga yang baik dan santun. Jangan buang sampah, jangan lakukan apapun yang dapat menyakiti warga. Kita semua bersaudara!"
Luar biasa!
Lain Bengkulu Lain SemarangÂ
Malam Ini saya tertegun membaca berita di kompas com;
Dalam rangka penutupan aksi May Day atau Hari Buruh Internasional 2024, buruh membakar spanduk bergambar wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).
Spanduk itu bertulisan "Tangkap dan Adili Jokowi".( kompas.com)
Ternyata;"Lain Penghulu, lain pula Pengarang. Lain demo tempo doeloe lain pula demo sekarang '
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H