Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kita Akan Memetik Hasil dari Apa Yang Ditanam

10 Maret 2024   06:05 Diperbarui: 10 Maret 2024   08:05 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Buanglah Semua Pikiran Negatif Dari Diri Kita

Bila kita menanam pohon pepaya dan merawat dengan baik,maka kelak akan dapat menikmati buahnya.

Tetapi bila kita menanam pohon yang tidak jelas manfaatnya, maka kelak Kita akan kecewa. Karena hanya sibuk membersihkan sampah daunnya yang berguguran, tapi tidak menghasilkan apapun 

Bahkan boleh jadi mendatangkan petaka kalau pohonnya tetiba patah

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Kilas Balik Dalam Kehidupan 
Semua keajaiban berawal dari pikiran. Tetapi keajaiban ini bisa berubah ujud menjadi petaka dalam hidup kita,bilamana kita secara berulang kali memikirkan sesuatu yang tidak pas untuk masa depan hidup kita. 

Apa yang dipikirkan berulang kali adalah ibarat benih yang ditanam. Kelak akan tumbuh. Kalau apa yang ditanam adalah pikiran positif maka kelak akan dapat memetik hasilnya

 Tetapi sebaliknya bila kita selalu membiarkan pikiran negatif tumbuh dalam pikiran kita maka kelak akan merasakan pahit getir dalam kehidupan 

Sebagai contoh aktual,bila kita selalu berpikir:" Memang saya sudah nasib saya jadi kuli" ,maka jangan heran seumur hidup akan tetap jadi kuli.


Pikiran kita selalu mendahului realita. Keberadaan kita saat ini,atau posisi dan kondisi kita dalam menghadapi hidup ,adalah merupakan cerminan atau manifestasi dari pikiran kita terdahulu. Karena apa yang kita pikirkan secara berulang ulang kali, akan mengendap dalam alam bawah sadar kita dan suatu waktu ,entah karena apa, akan mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan hidup. Karena itu ,setiap orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah dan kemurungan.

Always Positive Thinking

Karena itu, sebelum terlambat,mulai saat ini bersihkanlah pikiran dan hati kita dari segala yang negatif

Tiada yang mustahil bagi Tuhan,bila kita percaya dan yakini serta mau berusaha dan kerja keras. Kami sudah membuktikannya. Secara logika manusia, mustahil seorang Penjual kelapa parut di Pasar Tanah Kongsi dapat menjadi Pengusaha. 

Kami sudah membuktikan bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Saya adalah saksi hidup.

Para tetangga kami di Pasar Tanah Kongsi juga menjadi saksi hidup, bagaimana hidup kami sewaktu masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi 

Kita akan menuai apa yang kita tabur

Renungan kecil dipagi indah

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun