Buanglah Semua Pikiran Negatif Dari Diri Kita
Bila kita menanam pohon pepaya dan merawat dengan baik,maka kelak akan dapat menikmati buahnya.
Tetapi bila kita menanam pohon yang tidak jelas manfaatnya, maka kelak Kita akan kecewa. Karena hanya sibuk membersihkan sampah daunnya yang berguguran, tapi tidak menghasilkan apapunÂ
Bahkan boleh jadi mendatangkan petaka kalau pohonnya tetiba patah
Kilas Balik Dalam KehidupanÂ
Semua keajaiban berawal dari pikiran. Tetapi keajaiban ini bisa berubah ujud menjadi petaka dalam hidup kita,bilamana kita secara berulang kali memikirkan sesuatu yang tidak pas untuk masa depan hidup kita.Â
Apa yang dipikirkan berulang kali adalah ibarat benih yang ditanam. Kelak akan tumbuh. Kalau apa yang ditanam adalah pikiran positif maka kelak akan dapat memetik hasilnya
 Tetapi sebaliknya bila kita selalu membiarkan pikiran negatif tumbuh dalam pikiran kita maka kelak akan merasakan pahit getir dalam kehidupanÂ
Sebagai contoh aktual,bila kita selalu berpikir:" Memang saya sudah nasib saya jadi kuli" ,maka jangan heran seumur hidup akan tetap jadi kuli.
Pikiran kita selalu mendahului realita. Keberadaan kita saat ini,atau posisi dan kondisi kita dalam menghadapi hidup ,adalah merupakan cerminan atau manifestasi dari pikiran kita terdahulu. Karena apa yang kita pikirkan secara berulang ulang kali, akan mengendap dalam alam bawah sadar kita dan suatu waktu ,entah karena apa, akan mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan hidup. Karena itu ,setiap orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah dan kemurungan.
Always Positive Thinking
Karena itu, sebelum terlambat,mulai saat ini bersihkanlah pikiran dan hati kita dari segala yang negatif
Tiada yang mustahil bagi Tuhan,bila kita percaya dan yakini serta mau berusaha dan kerja keras. Kami sudah membuktikannya. Secara logika manusia, mustahil seorang Penjual kelapa parut di Pasar Tanah Kongsi dapat menjadi Pengusaha.Â
Kami sudah membuktikan bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Saya adalah saksi hidup.
Para tetangga kami di Pasar Tanah Kongsi juga menjadi saksi hidup, bagaimana hidup kami sewaktu masih tinggal di Pasar Tanah KongsiÂ
Kita akan menuai apa yang kita tabur
Renungan kecil dipagi indah
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H