Pertanyaan Sangat Sederhana
Kalau di kampung, bila ada yang punya rumah permanen, punya sawah dan mobil pribadi, mungkin sudah dianggap sebagai orang kaya.
Tapi bila suatu waktu keluarga ini pindah ke kota, mungkin setelah menjual semua aset, seperti: rumah,sawah dan mobil, ternyata untuk beli rumah sederhana saja tidak cukup. Maka "gelar" sebagai orang kaya dengan sendirinya gugur.
Kalau di Kota Padang, sewaktu kami masih sebagai Eksportir Kopi dan Cassia dan terdaftar sebagai Pengusaha Nasional, nama saya termasuk dalam " daftar orang kaya," menurut standard di Padang.
Berdasarkan fakta:
- Pengusaha Nasional
- Rumah permanent di Wisma Indah I
- Ada paviliun tingkat 3
- Mobil setiap tahun ganti Baru
- Memiliki aset beberapa rumah permanent
- Memiliki beberapa bidang tanah
- Setiap tahun keluar negeriÂ
Pindah ke Jakarta, dari status sebagai " orang kaya" turun menjadi kelompok middle low.Â
Seluruh aset di Padang dijual dan hanya dapat 2 unit Apartment di Mediterranean Lagoon Residences di Kemayoran
Pindah ke Australia Jadi Homeless
Angan angan untuk beli rumah di Australia, terhempas dan terputus. Jual satu unit Apartment di Mediterranean Lagoon senilai 1 M lebih, jual rumah di Bintaro Jaya dan di Bogor...eeh nggak cukup untuk be beli rumah sederhana di Australia.Â
Harga rumah sederhana di Australia sekitar satu juta dollar atau setara dengan sekitar 10 milliar rupiah.
Akibatnya, kami berdua bisa jadi warga Homeless di Australia. Karena tidak cukup uang untuk beli rumah sederhana
Mau kredit? Emangnya ada bank mau kasih kredit pada orang yang sudah berusia 80 tahun plus?
Syukurlah, putra kami kasih tempat tinggal di Burns Beach. Sehingga kami berdua tidak termasuk dalam daftar homeless.
Nggak dapat gelar " orang kaya" indak baa do  Nan paralu hati awak sanang ( tidak dapat gelar orang kaya tidak jadi masalah. Yang penting bagi Kami berdua hati senang)
Karena istilah "Kaya* bersifat relatif. Harta yang kita banggakan boleh jadi bagi orang lain hanya dianggap sebagai uang recehan.
Yang penting hidup sudah berkecukupan. Biarlah orang lain kejar ke kekayaan.
Tjiptadinata EffendiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI